Kategori kekerasan seksual ini dinilai penting untuk menjadi indikator penilaian karena akan memengaruhi integritas calon anggota komisioner tersebut. Misalnya, ketika calon komisioner memiliki istri simpanan yang tidak didaftarkan ke negara, maka ada potensi penyimpangan harta kekayaan.

“Kemudian juga tentang perlindungan istri kedua, bagaimana kalau tidak didaftarkan,” tutur Totok.

Ada beberapa indikator penilaian yang dilakukan oleh Koalisi Selamatkan Komnas HAM, yakni independensi, kapasitas dan integritas. Seluruh indikator tersebut dinilai sama pentingnya satu sama lain.

BACA JUGA :  Sekda Burhanudin Ingatkan Jajaran Diskop UKM Untuk Bekerja Superteam

“Sama-sama penting, tapi untuk tingkatan derajat pentingnya lebih diserahkan ke tim Panitia Seleksi (Pansel) calon anggota komisioner Komnas HAM,” jelas Totok.

Totok juga menegaskan, tidak ada satu pun calon yang benar-benar bersih, atau benar-benar buruk dalam penelusuran rekam jejak yang dilakukan bersama beberapa rekannya dalam koalisi tersebut.

BACA JUGA :  Tak Sama dengan Nyamuk yang Lain! Ini Dia 5 Ciri Nyamuk Penyebab DBD

“Dari 60, tidak ada 1 orang yang baik atau buruk semua. Ini proses awal rekam jejak untuk mencari tahu latar belakang calon,” ujar dia.(Yuska Apitya/cnn)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================