CIBINONG TODAY – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Bogor, Dadang Ramdani ditemani Kepala Seksi Pendidikan Madrasah membuka kegiatan diklat ditempat kerja (DDTK) Penulisan Karya Ilmiah (KTI) Bagi guru MTs dan MA di lingkungan Kemenag Kabupaten Bogor di Yayasan Al Huda, Cibinong.

“Kegiatan ini merupakan wujud pengembangan guru sebagai tenaga pendidik,” kata Dadang, , Selasa (1/8/2017).

Menurutnya, Guru sebagai tenaga pendidik profesional memiliki kualifikasi mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi. Dengan kualifikasi tersebut akan berdampak terhadap kualitas pembelajaran sebagai barometer tercapainya  tujuan pendidikan nasional.

BACA JUGA :  Dukung Sukseskan Lomba MTQ, Sekda Burhanudin Hadiri Langsung Pembukaan MTQ Ke-38 Tingkat Jawa Barat

“Tujuannya yaitu, mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab,” bebernya.

Mengenai karya tulis ilmia, sambung dia, menulis karya ilmiah yang terpublikasi sebagai kebutuhan yang sangat esensial bagi guru. Guru tidak dapat mengelak dari tuntutan ini karena terkait dengan profesionalnya seorang guru.

“Dengan menulis, guru memiliki wawasan tentang pendidikan dan dapat mengupas masalah-masalah dalam pembelajaran,” ujarnya.

BACA JUGA :  Tukang Kasur Keliling di Sampang Cabuli Bocah 6 Tahun hingga Trauma

Maka dari itu, terwujudnya profesional guru tidak terlepas dari keberhasilannya dalam melaksanakan profesinya yaitu, kualitas pembelajaran yang diciptakan dalam proses pendidikan. Pembelajaran yang berkualitas akan menghasilkan lulusan yang cardas, kompotitif, produktif, inovatif dan berkarakter. Hal ini dapat dicapai guru melaui peningkatan kompetensi pedagogik dan profesional dengan menulis karya ilmiah.

“Karya ilmiah yang dihasilkan tidak terlepas dari referensi yang dibaca sebagai penguatan ide atau gagasan yang dikemukakan untuk pembelajaran yang berkualitas Sebuah kemustahilan jika guru meningkat kompetensinya tetapi malas membaca,” pungkasnya. (Firdaus)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================