CIBINONG TODAY – Bupati Bogor, Nurhayanti membuka acara Bahtsul Masail tentang menyikapi sebaran berita ancaman kepada alim ulama dan tokoh agama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor,bertempat di Aula LT. 2 MUI Kabupaten Bogot pada Kamis (1/3/2018).

Dalam sambutannya Bupati Bogor mengatakan sejalan dengan kapasitas intelektualitas dan ketokohannya,  MUI dan kalangan ulama pada umumnya sering ditempatjan sebagai narasumber masyarakat,  baik dalam menyikapi permasalahan kehidupan sehari-hari,  sehingga karenanya alim ulama dituntut untuk mampu memberikan jawaban terhadap berbagai isu aktual yang sedang berkembang di tengah masyarakat,  terlebih topik yang menjadi bahan kajian sekarang ini berkaitan langsung dengan keamanan dan keselamatan para alim ulama dan tokoh agama.

BACA JUGA :  Cara Membuat Ikan Nila Bakar Bumbu Rujak yang Simple dan Praktis Anti Gagal

“Forum bahtsul masail ini sangat penting dan strategis,  karena pada dasarnya hal yang paling sulit dalam manajemen kepemimpinan adalah membuat sebuah keputusan yang tepat dan akurat ketika terjadi persoalan yang sangat kompleks dan multidimensi,” ungkapnya.

Ia juga meminta forum bahtsul masail dapat mampu mendorong terciptanya proses dialog yang interaktif dan intensif, sehingga pada gilirannya nanti para alim ulama dan tokoh agama tidak lagi merasa terancam keselmatannya dan bisa melaksanakan tugas syiar dakwah dengan tenang.

“Saya minta agar semua pihak yang berkompeten, termasuk alim ulama,  umaro dan penegak hukum bersinergi mencari solusi yang tepat untuk menjaga para ulama,  tokoh agama dan umat dari tindakan-tindakan yang tidak bertanggung jawab,” pintanya.

BACA JUGA :  Pj. Bupati Bogor Hadiri Pengukuhan Kepala BPKP Provinsi Jawa Barat

Nurhayanti juga berharap untuk meningkatkan bersama sinergritas dan harmoni antara Pemerintah Kabupaten, Kecamatan dan kelurahan/Desa dengan para tokoh agama,  pimpinan organisasi keagamaan,  organisasi kemasyarakatan,  tokoh masyarakat dan tokoh pemuda serta para penyuluh agama dengan menguatkan silaturrahim,  saling tukar menukar informasi dan berkomunikasi dengan lebih intensif dalam rangka deteksi dan menjamin terwujudnya stabilitas daerah yang kondusif bagi berkembangnya syiar dakwah di tengah masyarakat. (Iman R Hakim) 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================