Secara   umum,   dua   belas   penciri   yang melampaui target adalah :

  1. pelayanan  perizinan  berstandar  iso,  dari target  68  jenis  pelayanan,  terealisasi  77

jenis  pelayanan  atau  terlampaui  sebesar13,24 persen;

  1.  PDRB (harga berlaku) termasuk tertinggi di indonesia,  ditargetkan  sebesar   Rp   191,52

trilyun,    terealisasi    sebesar    rp.    201,93 trilyun    atau    terlampaui    sebesar    5,44 persen;

  1.  kunjungan wisatawan termasuk tertinggi di indonesia, dari  2017 dari target sebanyak

7.100.000  jiwa, terealisasi sebanyak 7.300.134 jiwa atau terlampaui sebesar 2,82 persen;

  1. produksi benih ikan hias dan benih ikan konsumsi air tawar termasuk terbanyak di indonesia, dari target 4.537.434.000   ekor, terealisasi sebanyak 4.546.887.000 ekor atau terlampaui sebesar 0,21 persen;
  2. tercapainya swasembada benih padi unggul bersertifikat, dari target sebesar 825 ton, terealisasi sebesar 856,5 ton atau terlampaui sebesar 3,81 persen;
  3. pelayanan penyediaan listrik perdesaan tertinggi di indonesia, dari target sebesar 97,75 persen rasio elektrifikasi, terealisasi sebesar 98,76 persen atau terlampaui sebesar 1,01 persen;
  4. bebas rumah tidak layak huni, dari target 74.876 unit,  terealisasi sebanyak 75.504 unit atau terlampaui sebesar 0,84 persen;
  5. tercapainya  rata-rata  lama  sekolah  7,82 tahun dari target sebesar 7,80 tahun, terealisasi dengan capaian 7,85 tahun atau terlampaui sebesar 0,05 poin;
  6. tuntasnya  angka  melek  huruf  bagi penduduk berusia 15-60 tahun, dari target kumulatif penanganan terhadap 81.000 warga belajar, terealisasi 85.850 warga belajar atau terlampaui 5,99 persen dari target;
  7. seluruh  RSUD  dan  UPT  Puskesmas terakreditasi, dari target akreditasi sebanyak 14 unit puskesmas, terealisasi sebanyak 20 unit puskesmas atau terlampaui sebanyak 6 unit puskesmas;
  8. pendapatan    asli    daerah    termasuk tertinggi di indonesia, dari target sebesar Rp  2.207.859.554.000, terealisasi      sebesar Rp.  2.597.063.607.145 atau terlampaui sebesar 17,62 persen;
  9. seluruh  masyarakat  mempunyai  ktp elektronik, dari target jumlah penduduk sudah   memiliki   ktp   elektronik   sebanyak 2.965.447 jiwa,   terealisasi   sebanyak 3.278.884 jiwa  atau  terlampaui sebanyak  9,56persen.

Adapun   sembilan   penciri   yang   tercapai sesuai target adalah :

  1. terbangunnya mesjid besar di setiap kecamatan, dari target 20 mesjid yang dibangun, seluruhnya terealisasi;
  2. penduduk miskin turun menjadi 8,00 sampai 5,00 persen, dari target 8,90-6,00 persen, terealisasi 8,57 persen, masuk ke dalam rentang target penurunan angka kemiskinan;
  3. tuntasnya pembangunan stadion olahraga berskala internasional, dari target pembangunan fisik  100  persen,  seluruhnya terealisasi;
  4. laju pertumbuhan ekonomi melebihi laju pertumbuhan ekonomi provinsi dan nasional,  dari  target  sebesar  5,20  -  6,50 persen, terealisasi sebesar 6,19 persen, masuk dalam rentang target laju pertumbuhan ekonomi;
  5.  terbangunnya pasar di  setiap kecamatan, dari  target  pembangunan pasar  di  2  (dua)
BACA JUGA :  Sarapan dengan Pancake Pisang Sirup Maple yang Enak dan Simple

kecamatan, seluruhnya terealisasi;

  1.  mendorong terbangunnya cibinong raya sebagai  pusat  kegiatan  wilayah,  dari target 3 dokumen rencana tata bangunan dan lingkungan yang tersusun, seluruhnya terealisasi;
  2. mencapai   predikat   wajar   tanpa pengecualian, dari target diperolehnya predikat wajar tanpa pengecualian, terealisasi;
  3.  terbangunnya sistem informasi manajemen pemerintah daerah, dari target pembangunan 80 jaringan, seluruhnya terealisasi;
  4. tersedianya       layanan       pengaduan masyarakat di seluruh opd dan desa, target 36 perangkat daerah, 40 kecamatan, 17 kelurahan, seluruhnya terealisasi.

adapun     target     penciri     yang     belum tercapai,  dan   akan   dipacu   pencapaiannya  di

tahun 2018 ini adalah :

  1.   terbangunnya   poros   barat   –   utara   – tengah – timur dan infrastruktur yang mantap, dari target 12,8 km poros tengah- timur, baru terealisasi sepanjang 0,5 km. untuk poros utara, dari target 6 km, belum terealisasi, dan poros barat, tidak ada target;
  2. tidak ada daerah terisolir, dari target penuntasan 13  kampung,  hanya  terealisasi 10 kampung atau baru mencapai 76,92 persen dari target.
  3. angka harapan hidup termasuk tertinggi di indonesia, dari target 70,94 tahun, baru terealisasi 70,68 tahun atau baru mencapai 99,6 persen dari target;
  4. seluruh masyarakat memiliki jaminan kesehatan,    dari    target    cakupan    72-80 persen,    baru    terealisasi    sebesar    71,60 persen atau masih membutuhkan 0,4 persen untuk mencapai target terendah untuk  itu.

“ saya  berharap  agar  di  akhir tahun  2018  ini,  seluruh  penciri  termaju  yang belum  mencapai  target,  terealisasi  sesuai target yang telah ditetapkan, meskipun hal tersebut tidak mudah. dalam hal ini, seluruh pemangku kepentingan diharapkan dapat membantu menuntaskan target penciri yang belum tercapai tersebut, agar memudahkan bagi bupati dan wakil bupati selanjutnya untuk lebih meningkatkan kualitas pelaksanaannya di  masa lima tahun mendatang,”ungkapnya.

Nurhayanti juga meminta ketika memasuki tahapan RPJMD keempat nanti, seluruh camat dapat menjadi perangsang pembangunan di wilayahnya masing-masing dengan didukung penuh oleh seluruh perangkat daerah teknis untuk mempercepat terwujudnya Kabupaten Bogor maju dan sejahtera belandasan iman dan takqa, sebagaimana amanah rencana pembangunan jangka panjang daerah Kabupaten Bogor tahun 2005-2025.

Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Kabupaten Bogor Dr. Ir. Hj. Syarifah Sofiah, M.Si mengatakan musrenbang RKPD Kabupaten Bogor tahun 2019 dilaksanakan selama 2 (dua) hari dengan fokus substansi sebagai berikut  hari pertama, difokuskan pada pembahasan penyempurnaan substansi program/kegiatan rancangan rkpd kabupaten bogor tahun 2019 berdasarkan tahapan-tahapan pelaksanaan musrenbang RKPD tingkat desa/kelurahan, tingkat kecamatan, serta forum perangkat daerah, hari kedua, difokuskan pada membangun sinergi dan sinkronisasi  antara  pusat,  provinsi  jawa barat, provinsi yang berdekatan / berbatasan dengan kabupaten bogor, kabupaten / kota yang berbatasan dengan kabupaten bogor, serta menginformasikan kepada seluruh pemangku kepentingan terkait arah kebijakan khusus pemerintah kabupaten bogor  terkait  upaya  peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui geopark.

BACA JUGA :  Peringati Hari Kartini, Sendi Fardiansyah Beri Penghargaan Mak Nonong

Dr. Ir. Hj. Syarifah Sofiah, M.Si  juga menambahkan khusus untuk pengembangan wilayah yang berbasis geopark, perlu disampaikan alasan-alasan pemerintah kabupaten bogor menargetkan  geopark  pongkor  menjadi  geopark  nasional menuju unesco global geopark (ugg) adalah A. dalam  upaya  mengimplementasikan  program  nawacita  di Kabupaten   Bogor,   salah   satu   konsep   potensial   yang diusung  adalah  bagaimana  meningkatkan  kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan geopark.  secara umum, geopark merupakan cara pengembangan kawasan dengan melibatkan   peran “multi stakeholders” sehingga memberikan “dampak kemajuan wilayah”   melalui kegiatan- kegiatan  konservasi,  edukasi  dan  kepariwisataan  yang berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

  1. syarat     suatu     daerah     dapat     membangun     dan mengembangkan geopark adalah memiliki sekurang- kurangnya satu bentukan warisan geologi (geoheritage) berkelas nasional dan atau internasional yang dilindungi dan dikembangkan dengan manajemen berbasis konservasi dan edukasi berlandaskan aktivitas “sustainable green tourism”. peluang untuk memenuhi syarat ini sangat besar bagi kabupaten bogor, terutama di 15 wilayah kecamatan. hal ini beralasan, karena potensi yang ada di kabupaten bogor sungguh luar biasa dan sangat beraneka ragam.
  2. berdasarkan hasil deliniasi kawasan geopark pongkor, kabupaten bogor dengan wilayah seluas  ± 298.838,304 ha, merencanakan lokasi geopark di 15 kecamatan dengan total kawasan seluas ± 132.545,83 ha, meliputi 172 desa. artinya, kawasan peruntukan geopark meliputi 44,35 persen dari  total  luas  wilayah  Kabupaten  Bogor,  atau  hampir mencapai setengah dari luas wilayah Kabupaten Bogor.
  3. dari   aspek   geodiversity (warisan   geologi),   terdapat potensi yang akan dikembangkan seperti curug, air panas, puncak tebing, goa, gunung dan bukit, situ, sungai, karst, bukit pasir dan bentang alam lainnya.   berdasarkan hasil deliniasi sementara, terdapat 72 geosite geodiversity yang telah tercatat.
  4. dari aspek biodiversity (warisan biologi), terdapat potensi yang akan dikembangkan seperti persawahan, peternakan sapi, cagar alam, perkebunan teh, waduk, agropolitan, minapolitan, taman, dan wisata kampung serta binatang yang dilindungi. berdasarkan hasil deliniasi sementara, terdapat 24 geosite biodiversity yang telah tercatat.
  5. dari aspek culture diversity (warisan budaya), terdapat potensi seperti prasasti, situs, makam keramat pura dan budaya yang sampai saat  ini masih terjaga. berdasarkan hasil deliniasi sementara, terdapat 29 geosite culture diversity yang telah tercatat. (*)
Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================