“Guru honorer banyak, terus guru tetap pada ke mana? Honorer yang ngajar terus tapi yang tetap enggak ada,” tegurnya.

Disisi lain, sistem sertifikasi guru kini tak lagi mencerminkan peningkatan kualitas guru, hanya menjadi prosedural biasa saja.

“Tapi sekarang sering sertifikasi enggak cerminkan apa-apa hanya prosedural untuk dapat tunjangan, bukan berarti karena dia profesional dan bertanggung jawab untuk berkualitas pada kerjaan,” katanya

Bendahara Negara ini mencontohkan, kualitas siswa Indonesia tertinggal daripada siswa Vietnam. Di mana nilai rata-rata matematika siswa Vietnam mencapai 90 sedangkan Indonesia hanya 70 bahkan 40. Begitu pula dengan kualitas membaca dan ilmu pengetahuan alam siswa Indonesia yang masih tertinggal.

BACA JUGA :  Pj Gubernur Jawa Barat Pimpin Upacara Hardiknas di Kota Bogor

“Indonesia sudah masuk industri 4.0, negara yang bisa ikut berkembang dengan revolusi ini adalah negara yg mempunyai SDM lebih baik, bisa coding, punya empati, bahasa bukan cuma indonesia, harus ada arah ke perubahan zaman,” jelasnya.

BACA JUGA :  Cara Membuat Rolade Ayam Klasik Spesial yang Simple dam Lezat

Dia pun menyatakan, perlu adanya perbaikan alokasi anggaran pendidikan. Hal ini dengan berkoordinasi antara Kemenristekdikti, Kemendikbud, dan Kemenag soal arah desain pendidikan Indonesia yang baik dan tepat.

“Kalau hanya sibuk soal gaji saja, enggak mikir pendidikan itu sendiri kedepannya, jadi siapa yang akan memikirkannya. Dana 20% dari APBN harus dipikir strategis mau dibawa kemana,” katanya. (net)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================