Ibu Ratna adalah seorang sahabat, tokoh inspiratif konsisten berdiri membela rakyat yang teraniaya. Teladan yang sudah dibangunnya jauh sebelum era reformasi. Lewat berbagai cara, akhirnya saya bisa dipertemukan dengan beliau. Pengakuan yang disampaikan Ibu Ratna langsung kepada saya malahan memperkuat sinyalemen-sinyalemen yang berkembang.

Akhirnya Ibu Ratna membuka pengakuan mengejutkan yang sudah kita ketahui semua, bahwa fakta sesungguhnya jauh menyimpang dari pengakuannya kepada saya. Sebagaimana manusia biasa, saya menghaturkan maaf atas kekhilafan yang terjadi. Tidak sedikit pun terbersit niat untuk menimbulkan kegaduhan dari peristiwa ini, hanya naluri kemanusiaan.

Sebagai seorang pemimpin, saya bertanggung jawab. Sebab bukan kata tetapi tindakan yang akan membuat perbedaan. Karena itu saya memutuskan untuk memberhentikan Ibu Ratna dari jabatan beliau di Badan Pemenangan Nasional Prabowo – Sandi. Sebagai teman, saya akan terus menunjukkan kepedulian tetapi sebagai pemimpin saya tidak bisa mentolelir kebohongan.

BACA JUGA :  Konsumsi Ini Sebelum Tidur, 3 Minuman Penghancur Lemak Perut

Saya berharap kita bisa belajar banyak dari peristwa ini. Bahwa itikad baik saja tidak cukup tetapi harus disertai mawas diri. Semoga hari-hari ke depan, kejujuran menjadi sikap hidup kita agar tidak ada lagi itikad baik yang dibunuh oleh kebohongan.

Ketiga, menghilangnya ciri khas bangsa Indonesia, yaitu sifat kekeluargaan dan silaturahmi. Hal ini terbukti setelah adanya peristiwa hoak Ratna Sarumpaet. Pengacara Farhat Abbas tanpa dulu melakukan silaturahmi ke Prabowo langsung melaporkan Prabowo beserta 17 tokoh nasional lain ke polisi. Alangkah eloknya kalau hal ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan antara Prabowo Subianto dengan Farhat Abbas.

Farhat Abbas melaporkan 17 orang, termasuk pasangan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, ke Bareskrim Polri. Farhat menilai Prabowo-Sandi dan sejumlah politisi tersebut dianggap ikut menyebarkan kabar hoaks terkait penganiayaan Ratna Sarumpaet, aktivis yang juga salah satu anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga. “Laporannya sudah kami sampaikan tadi sore,” kata Farhat Abbas saat dikonfirmasi, Rabu (3/10/2018). Laporan itu bernomor LP/B/1237/X/2018/BARESKRIM dan sudah diterima polisi dengan nomor STTL/1007/X/2018/BARESKRIM.

BACA JUGA :  Tambah Daya Ingat dengan 5 Minuman Ini, Bikin Lebih Fokus dan Produktif

Sekali lagi jangan menghina, membully dan merendahkan seorang Ratna Sarumpaet, karena beliau sudah mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada Prabowo Subianto dan seluruh rakyat Indonesia. Kita maafkan saja beliau secara pribadi dengan tetap memproses secara hukum akibat hoak yang beliau lakukan. Agar menjadi pelajaran bagi pembuat serta penyebar hoak pada masa yang datang. Dan supremasi hukum bisa ditegakkan lagi di negeri tercinta ini. Sehingga suhu politik menjadi sejuk kembali dan kampanye serta Pemilu yang damai benar-benar terwujud. Jayalah Indonesiaku. (*)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================