Kesenjangan Usia Harapan Hidup

Masih terjadi kesenjangan usia harapan hidup di Indonesia. Tidak sampai seperempatnya dari jumlah propinsi yang ada di Indonesia memiliki usia harapan hidup di atas Indonesia. Dari 34 propinsi yang tersebar di seluruh wilayah nusantara, hanya 7 propinsi (20%) yang penduduknya memiliki usia harapan hidup lebih tinggi dibanding Indonesia secara keseluruhan. Ketujuh propinsi dimaksud berturut-turut adalah: Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Utara dan Bali. Sisanya, yaitu 27 propinsi masih memiliki usia harapan hidup di bawah rata-rata angka harapan hidup secara nasional.

Pada tahun 2017, propinsi yang memiliki usia harapan hidup paling panjang adalah DI Yogyakarta, yaitu 72,95 tahun untuk laki-laki dan 76,57 tahun untuk perempuan. Sedangkan propinsi yang memiliki usia harapan hidup paling pendek pada tahun yang sama adalah Sulawesi Barat, yaitu 62,52 tahun untuk laki-laki dan 66,23 tahun untuk perempuan.

BACA JUGA :  Layanan Baru Disdukcapil Kota Bogor

Work Life Balance

Usia harapan hidup sangat dipengaruhi oleh kemampuan manajemen kehidupan, agar tidak menjadi sakit. Beberapa ahli kesehatan berpendapat bahwa ada dua faktor utama yang menyebabkan sakit, yaitu: genetik dan lingkungan. Faktor lingkungan termasuk gaya hidup kurang sehat baik berupa asupan makan dan minuman yang mal-gizi serta kurang memperhatikan keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan, seringkali terabaikan. Keseimbangan kehidupan dan pekerjaan (work life balance) adalah cara bekerja dengan tidak mengabaikan semua aspek kehidupan kerja, pribadi, keluarga, spiritual dan sosial.

BACA JUGA :  Resep Membuat Tumis Udang Cabe Hijau yang Pedas Nampol Bikin Nagih

Kehidupan pribadi termasuk diantaranya adalah menyediakan kecukupan waktu untuk istirahat. Baru-baru ini Pemerintah Federal Australia memprakarsai penyelidikan yang akan dilakukan oleh Parlemen Australia mengenai kecukupan tidur warganya, serta biaya ekonomi dan sosial yang mengakibatkan penduduknya kurang tidur. Penyelidikan ini berdasarkan beberapa penelitian bahwa kurangnya waktu tidur dapat berdampak negatif pada kesehatan dan bahkan memperpendek harapan hidup.

Dengan menerapkan work life balance secara benar, diharapkan menghasilkan etos kerja yang tinggi dengan dukungan kondisi jasmani dan rohani yang prima. Pada akhirnya, usia harapan hidup akan meningkat. Konsekuensinya, penduduk kian panjang umurnya. (*)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================