SEMARANG TODAY – Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-570 rute Semarang-Jakarta gagal terbang karena mengalami kerusakan mesin di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Senin, (11/2/2019).

Peristiwa itu sempat membuat para penumpang kecewa. Ratusan penumpang sempat memadati loket tiket Lion Air untuk meminta pengembalian uang tiket atau refund. Gelisah tampak di wajah mereka karena pesawat yang sudah ditunggu mendadak batal lepas landas.

“Informasi pihak maskapai, pesawatnya batal berangkat karena ada kerusakan. Saya kebetulan mengantar saudara. Saya sarankan pindah naik kereta api saja. Tapi banyak yang refund,” ujar Arifin, salah seorang calon penumpang pesawat itu.

BACA JUGA :  Sekda Burhanudin Ingatkan Jajaran Diskop UKM Untuk Bekerja Superteam

General Manager PT Angkasa Pura I, Agus Sina, membenarkan peristiwa itu. Ia menyebut, pesawat Lion Air JT-507 itu mengalami penundaan terbang pada pukul 13.05 WIB. Ia mengklaim situasi penumpang kini sudah kondusif.

“Saat ini kondisi sudah cukup kondusif, dimana penumpang pesawat telah kembali ke ruang tunggu untuk menunggu diberangkatkan kembali pada pukul 18.30 WIB,” kata Agus.

Manajemen Angkasa Pura I berkoordinasi dengan maskapai Lion Air agar memutakhirkan waktu keberangkatan pesawat itu melalui Flight Infomation Display System (FIDS). Pun mengarahkan penumpang jika ingin pindah penerbangan lain atau refund.

Menurut Chief Heandling Lion Air Cabang Semarang, Arie Setiarto, pembatalan penerbangan pada Lion Air rute Semarang-Jakarta itu karena ada pergantian suku cadang pesawat. Proses penggantian komponen yang rusak cukup lama sehingga jadwal penerbangan terpaksa dibatalkan.

BACA JUGA :  Modus Sembuhkan Kesurupan, Guru Silat di Sampang Cabuli Muridnya

Dengan alasan itu, manajemen Lion Air ingin memastikan agar kondisi pesawat normal lagi dengan mengganti komponennya yang rusak. Lion Air juga telah menyarankan para calon penumpang untuk mengembalikan tiket atau ganti pesawat Batik Air. Jika ada terburu-buru, penumpang bisa beralih moda transportasi lain.

“Bisa ganti naik bus atau kereta kalau memang buru-buru. Tapi kami sudah ngasih kompensasi kepada penumpang yang batal berangkat,” kata Arie. (Net)

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================