Ia mengakui, lebih memberikan tantangan lagi. Sisanya, 25 persen reputasi dan akreditasi nasional kemudian 20 persen lagi internasional.

“Tidak cuma harus menyiapkan karya, tapi juga harus melakukan dan mengikuti kegiatan di masyarakat.  Melakukan semua itu, tak hanya membutuhkan waktu panjang juga pengorbanan,” bebernya .

Tak jarang, kata Bibin, harus memilih antara keluarga atau melakukan rangkaian kegiatan. Apalagi, pria yang aktif diberbagai kegiatan sosial ini tinggal berjauhan dengan keluarga.

BACA JUGA :  Dukung Sukseskan Lomba MTQ, Sekda Burhanudin Hadiri Langsung Pembukaan MTQ Ke-38 Tingkat Jawa Barat

Bibin yang juga dosen FKIP Unpak ini tinggal di Bogor, sedangkan istri dan anak-anaknya di Kota Bandung. Tapi, dengan keikhlasan dan kesabaran dapat dilewati dengan baik, diberikan prestasi tinggi sebagai guru besar.

Dengan pencapaian tersebut, tidak membuat Bibin bersantai. Sebaliknya, akan terus berusaha memberikan karya maksimal untuk bidang pendidikan. Bahkan tak akan berhenti untuk terus belajar dan belajar. “Ilmu itu tidak akan pernah cukup, tapi akan terus berkembang,” ujarnya.

BACA JUGA :  Waspada Potensi Tsunami, Gunung Ruang Sitaro Kembali Status Awas Usai Erupsi

Bibin dikukuhkan sebagai guru besar pada 1 Maret lalu. Ditandatangani Menteri pada 19 Maret dan diserahkan pada Rabu (27/3/2019). “Pengukuhan akan dilakukan pada 20 April di Universitas Pakuan,” tukasnya. (Rifky S)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================