KOLOMBO TODAY – Polisi Sri Lanka mengatakan, jumlah korban tewas akibat serangkaian serangan bom meningkat tajam. Sebelumnya, korban tewas dilaporkan berjumlah sekitar 150 orang, saat ini jumlah korban tewas telah menembus angka 200 orang.

Juru Bicara Kepolisian Sri Lanka, Ruwan Gunasekera dalam konferensi pers di Kolombo menuturkan, berdasarkan informasi yang dia terima, jumlah korban luka telah meningkat menjadi 450 orang.

“Secara keseluruhan kami memiliki informasi 207 orang tewas dari semua rumah sakit. Menurut informasi yang ada sekarang, kami memiliki 450 orang yang terluka dirawat di rumah sakit,” kata Ruwan, seperti dilansir Reuters pada Minggu (21/4/2019).

BACA JUGA :  Marsinah, Aktivis yang Tewas Misterius saat Perjuangkan Hak Buruh

Sementara itu, media setempat melaporkan bahwa setidaknya tujuh orang yang diduga terlibat serangan itu telah ditahan. Namun, sejauh ini pihak kepolisian belum mau angkat bicara mengenai penangkapan tersebut.

Sedangkan di tempat terpisah, pejabat Sri Lanka mengatakan telah terjadi ledakan kedelapan, yang dikabarkan adalah bom bunuh diri. Namun, pejabat yang berbicara dalam kondisi anonim itu tidak memberikan penjelasan mengenai lokasi ledakan ketujuh.

BACA JUGA :  BERGERAK BERSAMA, MELANJUTKAN MERDEKA BELAJAR

Sebelumnya, pemerintah Sri Lanka dilaporkan telah memblokir akses terhadap sosial media. Para pejabat Sri Lanka mengatakan, jaringan media sosial utama dan aplikasi pengiriman pesan, termasuk Facebook dan WhatsApp, telah diblokir di dalam negeri untuk mencegah kesalahan informasi dan rumor.

Menteri Muda Pertahanan Sri Lanka, Ruwan Wijewardene kemudian mengatakan, pasca serangkaian serangan bom, Kolombo akan menerapkan jam malam. “Jam malam akan diberlakukan sampai semuanya menjadi tenang,” ucapnya. (Net)

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================