Atas aduan itu dia bersama-sama atlit panjat tebing Kota Depok akan mendatangi kantor KONI Depok untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Kami rasa masalah ini jangan terlalu lama dibiarkan jika dibiarkan maka kasihan atlit atlit panjat tebing yang mempunyai prestasi tidak bisa menorehkan prestasinya”katanya.

Di lokasi sama orang tua atlit Panjat Tebing Kota Depok Arienta menambahkan sepatutnya para pengurus FPTI Kota Depok saat ini untuk lebih baik lagi dalam memanajemenkan suatu kegiatan.

BACA JUGA :  Hasil Uber Cup 2024, Tim Bulu Tangkis Indonesia Takluk dari Jepang

“Masa anak kami hanya dapat uang saku Rp 125.000 selama 10 hari saat bertanding di Porda Jawa Barat di Bogor”katanya.

Dia menambahkan dirinya bukan mempermasalahkan anggaran akan tetapi agar pengurus FPTI ini transaparan dalam hal tersebut.

Penggiat alam Panjat Tebing lainnya Andri dari Black Wall menambahkan permasalahan antara para atlit dan kepengurusan FPTI sudah terasa saat adanya kepengurusan FPTI baru tersebut.

Salah satunya dengan tidak dimasukannnya kawan kawan penggiat Panjat Tebing kedalam kepengurusan dan adanya nama-nama distruktur kepengurusan sementara orang yang namanya ada distruktur tidak mengetahuinya

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Pria Bertato di Pantai Imorenggo

Bahkan ada rekannya dari penggiat panjat tebing yang sudah membawa FPTI ke organisasi Panjat Tebing Jawa Barat tidak dilibatkan dalam organisasi FPTI Kota Depok.

“Kalau kami sih ngak masalah dimasukan ke pengurus FPTI akan tetapi rekan-rekan kami ini yang ditinggalkan begitu saja”katanya.

Dia berharap pihak KONI bisa menyelesaikan masalah tersebut. (Nyil)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================