CIBINONG TODAY – Angka pengangguran di Kabupaten Bogor dalam kurun dua tahun terkahir didominasi lulusan SMA/sederajat. Pada tahun 2017, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 136.428 orang sedangkan tahun 2018 ada 136.782 orang.
Untuk tingkat Diploma I,II dan III BPS Kabupaten Bogor mencatat, pada tahun 2017 pengangguran mencapai 20.193 orang sedangkan ditahun 2018 meningkat menjadi 25.842 orang.
Sementara secara keseluruhan, angka pengangguran di Kabupaten Bogor mencapai 6.222 jiwa. Jumlah tersebut adalah total dari data BPS pada tahun 2017 sebanyak 248.368 orang dan mengalami peningkatan ditahun 2018 hingga 0,2 persen menjadi 254.590 orang.
“Tahun 2017, pengangguran 9,55 persen atau 248.368 orang dari jumlah penduduk, sedangkan di tahun 2018 sebanyak 9,75 persen (254.590 orang) meningkat 0,2 persen,†ungkap Kepala Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Kabupaten Bogor, Ujang Jaelani, Senin (20/5/2019).
Ujang menjelaskan, meningkatnya angka pengangguran dalam kurun dua tahun terakhir, disebabkan minimnya lapangan pekerjaan utamanya perusahaan yang terpaksa tutup karena bangkrut.
“Lalu, beberapa lowongan pekerjaan tidak bisa ditembus dengan kemampuan dan skill serta pendidikan yang terbatas bahkan rendah,” kata Ujang.
Selain itu, Ujang menyebut faktor meningkatnya prngangguran di Kabupaten Bogor juga dipengaruhi adanya beberapa perusahaan yang pindah ke luar Kabupaten Bogor, yang kemudian berujung kepada pemutusan hubungan kerja (PHK) pada karyawan.
“Selain itu, penduduk Kabupaten Bogor yang bekerja di luar seperti Depok, Jakarta, Bekasi, dan wilayah lainnya yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor ada juga yang habis kontrak kerjanya. Mungkin itu beberapa penyebabnya,” tandasnya. (Firdaus)
Bagi Halaman
