CIBINONG TODAY – Pengajuan lelang Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) belum mampu lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Dari data yang didapat per tanggal 13 Juni 2019, Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULPBJ) mencatat 424 pengajuan paket yang masuk. Jumlah tersebut masih lebih kecil dari tanggal 8 Juni 2018, sebanyak 457 pengajuan.

“Itu data pengajuan dari 28 SKPD di Kabupaten Bogor yang kami terima,” ujar Kepala ULBPJ Kabupaten Bogor, Budi CW, Senin (17/6/2019).

Meski perlahan diakui sudah mulai ada peningkatan pengajuan lelang dari SKPD dibanding sebelum-sebelumnya, Budi menjelaskan, pengajuan tender masih harus menempuh beberapa proses, salah satunya adalah Rapat Persiapan Pengadaan (RPP) di ULPBJ.

“Nah, jika ditemukan kekurangan dokumen di RPP dalam pengajuan lelang, maka dokumen tersebut bisa kami kembalikan lagi kepada SKPD tersebut untuk dilengkapi,” ungkap Budi.

BACA JUGA :  126 Atlet Kota Bogor Siap Berlaga di POPWIL I Jabar

Penentuan siap lelang atau tidaknya suatu pengajuan kata Budi, akan ditentukan dalam RPP di ULPBJ tersebut.

“Kalau gak ada temuan dalam RPP, berarti proyek tersebut bisa langsung tayang buat lelang sorenya atau besok pagi setelah RPP selesai,” jelasnya.

Sementara, belum signifikannya pengajuan lelang dari SKPD menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat bagi Sekretaris Daerah (Sekda) baru, Burhanudin. Musabab, minimnya pengajuan lelang hingga menginjak triwulan ketiga ini dikhawatirkan akan mengakibatkan tingginya angka Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) negatif tahun 2019 di Kabupaten Bogor.

“Saya sangat berharap SKPD mempercepat pemasukkan dokumennya untuk dilelangkan. Ini berbahaya, selain bisa mengganggu juga bisa menyebabkan tingginya Silpa di akhir tahun nanti,” kata Budi.

BACA JUGA :  Pentingnya Patologi Anatomik, Ini Jadwal Dokternya di RSUD Leuwiliang

Selain itu, dia mengaku kendala juga akan dihadapi oleh ULPBJ. Lambatnya pengajuan lelang dari SKPD, akan membuat keteteran ULPBJ untuk melakukan kroscek berkas lelang yang dikerjakan terlebih jumlahnya yang tidak sedikit.

“Belum lagi nanti ditambah masalah gagal lelang. Lalu berkas atau dokumen yang kurang dalam persyaratan yang diharuskan. Kami berharap skpd mempercepat proses pelelangan,” ungkap Budi CW.

Sekedar diketahui, setelah dilantik menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) definitif Kabupaten Bogor, Burhanudin memiliki beberapa tugas cukup berat, selain soal lelang, dia juga harus melaksanakan lelang jabatan terbuka atau open bidding pejabat esselon II yang saat ini kosong. (Firdaus)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================