“Karena kita juga harus nenbahas Alat Kelengkapan Dewan (AKD). Belum lagi tata tertivnya. Itu juga cukup makan waktu. Lalu kapan membahas anggarannya,” kata Rudy.

Lebih lanjut Rudy menyebut, jika SK ditentukan melalu perhitungan waktu berdasarkan aturan, itu akan memakan waktu hingga akhir September.

“Pembahasan AKD sama tatib bisa saja dilakukan Oktober, tapi itu juga tidak memakan waktu yang sebentar. Sementara SK definitif juga belum jelas. Bagaimana ini,” katanya.

BACA JUGA :  Seleksi Paskibraka Kota Bogor, 150 Peserta Lolos Tahap Selanjutnya

Belum lagi, sambung Rudy, waktu tersebut pun akan dimakan dengan kegiatan anggota dewan yang harus mengikuti bimbingan teknis dan karantina.

“Tidak bisa kita diberikan waktu hanya beberapa hari membahas anggaran. Ini menyangkut publik. Sampai sekarang juga kita tidak tahu pointer anggarannya apa saja,” tegasnya menekankan.

Maka dari itu, dirinya berinisiatif untuk mengumpulkan para perwakilan fraksi untuk merumuskan AKD dan tatib terlebih dahulu. Hal itu perlu dilakukan untuk mengefisienkan waktu sebelum ketuk palu anggaran. Hal itu kembali kepada waktu pembahasan AKD dan tatib yang juga memakan waktu lama.

BACA JUGA :  Lepas Khafilah Kabupaten Bogor Ikuti MTQ Tingkat Jabar, Pj. Bupati Bogor Ingin Para Khafilah Mampu Bumikan Al-Quran di Bumi Tegar Beriman 

“Sekarang coba kalau kita tidak mengambil inisiatif itu, pasti berantakan. Tidak bisa. Makanya kita sudah memanggil sekwan juga untuk menanyakan hal itu. Kita minta fasilitasi sekwan untuk mengumpulkan fraksi. Kita bahas saja dulu AKD dan tatib, setelah definitif kita tinggal sepakati,” jelasnya. (Firdaus)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================