JAMBI TODAY – Kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Jambi membuat kualitas udara masuk kategori tidak sehat hingga berbahaya. Buruknya kualitas udara akibat asap itu membuat Pemerintah Kota Jambi memutuskan memperpanjang masa libur sekolah.

“Berdasarkan data Air Quality Monitoring System (AQMS) Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Kota Jambi bahwa kecenderungan kualitas udara akhir-akhir ini pada pagi hingga siang hari berfluktuasi berada di atas baku mutu dengan kategori sangat tidak sehat atau berbahaya. Maka, bersama ini di sampaikan bahwa kegiatan belajar-mengajar di sekolah dari TK/PAUD, SD, dan SMP kembali diliburkan,” kata Kabag Humas Pemkot Jambi Abu Bakar, Jumat (20/9/2019).

BACA JUGA :  Kecelakaan Maut di Klaten, Toyota Etios Tertabrak KA Argo Wilis

Libur tersebut diberlakukan selama 2 hari terhitung Jumat-Sabtu (20-21/9/2019). Pemkot Jambi sudah tiga kali meliburkan siswa sekolah dampak kualitas udara yang sangat tidak sehat.

Data terbaru BNPB, Jumat (20/9/2019) pagi, terpantau ada 695 titik panas di Jambi. BNPB menyatakan kualitas udara pagi tadi tidak sehat.

Kebijakan serupa diambil Pemprov Jambi, yang meliburkan siswa di tingkat SMA/SMK/SLB di seluruh wilayah Jambi. Pemprov Jambi mengingatkan masyarakat untuk tidak lagi membakar lahan.

“Serta diingatkan kembali kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan yang dapat memperburuk kondisi udara,” ujar Karo Humas Provinsi Jambi Johansyah.

BACA JUGA :  Mengaku Kerasukan, Ibu Kandung di Kupang NTT Potong Tangan Balita 3 Tahun

Kabut asap karhutla yang membuat kualitas udara tak sehat juga membuat dua perguruan tinggi di Jambi meliburkan perkuliahan. Libur itu terhitung sejak Jumat hingga Senin mendatang berdasarkan hasil keputusan rapat yang dilakukan oleh pihak kampus setempat.

Kualitas udara yang buruk juga mengganggu kesehatan warga. Tidak sedikit warga Jambi yang mengalami batuk-pilek akibat terpapar asap.

Kabut asap juga diduga menjadi penyebab seorang bocah di Jambi mengalami iritasi mata hingga harus dirawat intensif di rumah sakit selama beberapa hari. Seorang warga di Muaro Jambi meninggal karena mengalami sesak napas akibat sakit asma yang diperparah pekatnya kabut asap. (net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================