Bandung Today Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengaku punya sejarah kelam dalam upaya Indonesia dalam mempertahankan Pancasila dari pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia). Salah seorang keluarganya menjadi korban kudeta yang dilakukan PKI kala itu.

Dikutip dari Detik.com, RK sapaannya mengaku Indonesia pernah mengalami sejarah kelam saat PKI mencoba mengganti ideologi Pancasila. Namun upaya itu gagal karena perlawanan para pahlawan yang mengorbankan nyawanya untuk keutuhan NKRI.

“Sejak kemerdekaan sampai hari ini, sejarah sudah membuktikan banyak pihak yang ingin melemahkan, mengganggu dan mengganti (Pancasila). Saya pribadi punya kenangan pahit terhadap peristiwa ini, karena uak (kakak ibu atau bapak) saya meninggal oleh gerombolan PKI,” kata RK usai memimpin upacara peringatan Kesaktian Pancasila di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (1/10/2019).

BACA JUGA :  15 Kali Guguran Lava Diluncurkan Gunung Merapi, BPPTKG: Jarak Luncur Sejauh 1.800 Meter

Menurutnya keutuhan NKRI saat ini tak lepas dari perjuangan pahlawan bangsa. Sehingga, sambung dia, generasi penerus harus meneladaninya dan meneruskan perjuangannya dengan berperan memajukan Indonesia.

“Jadi itu salah satu memori kelam bangsa ini yang hadir di keluarga saya. Kita doakan juga mereka-mereka yang jadi pahlawan revolusi menjadi catatan sejarah, agar jangan sia-sia pengorbanan para jendral (peristwa G30S PKI) itu, menjadikan semangat bangsa untuk maju,” ungkap dia.

BACA JUGA :  Obati Sakit Pinggang dengan 5 Air Rebusan Ini, Musah Dibuat

Merujuk dinamika politik dan sosial yang terjadi saat ini, RK berharap bisa segera selesai. Sehingga, segenap elemen bangsa bisa fokus untuk menghadapi tantangan globa mewujudkan terget Indonesia menjadi negara adidaya.

“Syaratnya kondusifitas sosial, politik. Saya doakan dinamika hari ini cepat selesai, supaya fokus bangun Indonesia,” tutur RK.(net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================