CIBINONG TODAY – Program The City Sport and Tourism yang gencar dipromosikan Bupati Ade Yasin, mulai dilakukan oleh beberapa instansi di Kabupaten Bogor. Salah satunya PT Sayaga Wisata.

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) bersama dengan Perhutani pada Selasa (1/10/19). Hal ini diklaim sebagai bentuk sambutan Sayaga terhadap program The City Sport and Tourism.

Direktur Oprasional PT Sayaga Wisata, Ivan Fadilla menjelaskan, penandatanganan MoU dengan Perhutani ini diharapkan mampu membuka lokasi-lokasi wisata di Kabupaten Bogor. Sebab, hingga saat ini masih banyak yang belum bisa terkelola dengan baik oleh pemerintah.

“Karena Kabupaten Bogor ini minim akan objek wisata yang dikelola oleh pemerintah, maka dari itu kami bekerjasama dengan Perhutani. Karena, lahan yang memang menjadi banyak objek wisata nya itu ada di lahan tersebut,” kata Ivan.

BACA JUGA :  Partai Golkar Ajak PKS Usung Jaro Ade Jadi Calon Bupati Bogor 2024

Dalam MoU ini, Ivan mengaku PT Sayaga Wisata tidak menyertakan modal untuk mengembangkan wisata-wisata di Kabupaten Bogor. Karena langkah ini bertujuan untuk pengembangan wisata.

Disamping itu, Ivan menyebut MoU ini juga bertujuan untuk bisa menarik wisatawan dari luar daerah maupun luar negeri di objek wisata yang memang dikuasai oleh pihak perhutani.

“Mungkin saat ini kami akan fokus kepada ECO EDO dulu, di daerah Pabangbon Leuwiliang. Karena memang disana sudah banyak wisata yang dimiliki oleh perhutani,” ungkap Ivan.

BACA JUGA :  Manajer 'Hotmen' Bogor Akhirnya Ditangkap Usai Gelapkan Uang, Dipakai Buat Judi Online

Dalam kerjasama ini, PT Sayaga Wisata sendiri menjadi penengah pengelolaan wisata di Kabipaten Bogor.

“Dan nantinya, kita juga akan mengusulkan kepada Pemda, lokasi-lokasi mana saja yang memang destinasi wisata baik, dan memang kondisi infrastruktur nya jelek, supaya nanti bisa diperbaiki oleh pemerintah,” ucapnya.

Untuk diketahui, Ivan mengatakan sejauh ini, PT Sayaga Wisata juga tidak lepas dari investor dalam mengelola wisata yang ada. Hal itu dikarenakan anggaran pengelolaan yang terbatas.

“Investor menjadi bagian penting dari pengembangan wisata di Kabupaten Bogor. Kita harap semua akan berjalan dengan baik,” tandasnya. (Firdaus)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================