CONNECTICUT TODAY – Setidaknya tujuh orang tewas ketika pesawat pengebom Perang Dunia II jatuh di sebuah bandara di negara bagian Connecticut, Amerika Serikat. Pesawat tersebut mengangkut 13 penumpang dan kru.

Media lokal melaporkan seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (3/10/2019), pesawat Boeing B-17 tersebut jatuh di Bandara Internasional Bradley saat mencoba mendarat pada Rabu (2/10) sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Pesawat pengebom tersebut pernah dikerahkan Angkatan Udara AS untuk melawan Jerman dan Jepang saat Perang Dunia II.

Pejabat-pejabat setempat mengatakan, 10 penumpang dan 3 kru ada di pesawat yang dioperasikan oleh Collings Foundation, kelompok yang melayani penggemar penerbangan yang membayar untuk merasakan pengalaman menaiki pesawat-pesawat antik (vintage).

BACA JUGA :  Menu Makan Malam Hangat dengan Sup Miso Tahu dan Sayuran Berkuah Gurih Bikin Nagih

James Rovella, pejabat darurat bencana negara bagian Connecticut mengonfirmasi adanya korban jiwa dalam insiden ini, namun dia mengatakan bahwa terlalu dini untuk menyebutkan jumlah pastinya.

“Para korban yang terbakar sulit untuk diidentifikasi. Kami tak ingin membuat kesalahan,” ujarnya pada konferensi pers.

Rovella menambahkan, seorang petugas pemeliharaan yang bekerja di bandara juga terluka dalam insiden ini.

Menurut media lokal, kecelakaan ini menewaskan setidaknya 7 orang dan melukai 9 orang, termasuk tiga orang yang berada di darat saat pesawat jatuh.

Direktur otoritas bandara Connecticut, Kevin Dillon mengatakan, sekitar 10 menit setelah pesawat lepas landas pada pukul 09.45, pilot menyampaikan pada menara pengendali bahwa pesawat mengalami masalah. ”

BACA JUGA :  15 Kali Guguran Lava Diluncurkan Gunung Merapi, BPPTKG: Jarak Luncur Sejauh 1.800 Meter

“Kami bisa melihat mereka tidak bisa mendapatkan ketinggian. Setelah mendarat mereka jelas kehilangan kendali, menghantam fasilitas penghancur es kami di sini serta fasilitas pemeliharaan,” katanya kepada wartawan.

Belum diketahui penyebab kecelakaan ini. Menurut kutipan pembicaraan kokpit yang dilaporkan media-media AS, pilot meminta izin kepada menara pengendali untuk mendarat segera dikarenakan masalah mesin.

Akibat insiden ini, bandara tersebut sempat ditutup selama beberapa jam sebelum kemudian dibuka kembali. (Carfine/net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================