SURABAYA TODAY – Partai Gerindra disebut lebih sreg jika diberi jatah kursi Menteri Pertanian oleh Presiden Jokowi. Menteri Pertanian Amran Sulaiman pun menanggapi hal ini.

Arman menyarankan untuk menanyakan hal ini kepada Presiden Jokowi saja. Menurutnya, dia tak berwenang untuk menjawab.

“Kami, kalau yang Anda tanya ada yang mengincar posisi direktur, nah itu bisa kami bantu bisa jawab. Jangan ditanya lah bukan kewenangan kita,” kata Amran di Rapat Evaluasi Upsus Siwab di Hotel Mercure Surabaya, Kamis (10/10/2019).

Selain itu, Amran menyebut sebagai menteri, dirinya merupakan pembantu presiden. Sementara tugasnya hanya untuk bekerja, bukan mengurusi calon menteri setelahnya.

BACA JUGA :  Diduga Karena Salah Paham, Warga Palembang Dibacok Tetangga

“Kami ini pembantu presiden, kami hanya tahu kerja. Hobi kami kerja,” imbuhnya.

Di hari-hari akhir jabatannya sebagai menteri, Amran mengaku memiliki banyak kesan baik saat bekerja bersama Jokowi. Menurutnya, Jokowi merupakan sosok pekerja keras dan sederhana.

“Kami sebagai pembantu bapak Presiden RI kesan kami terhadap beliau, satu beliau pekerja keras, kedua sederhana, ketiga jujur, keempat memberi kepercayaan penuh kepada menterinya untuk mengambil keputusan. Sehingga kita berdiri bebas untuk mengambil keputusan terbaik untuk rakyat Indonesia,” tandasnya.

BACA JUGA :  15 Kali Guguran Lava Diluncurkan Gunung Merapi, BPPTKG: Jarak Luncur Sejauh 1.800 Meter

Dikutip dari Detik.com, sebelumnya, Gerindra disebut lebih sreg jika diberi jatah sebagai Menteri Pertanian. Namun, keputusan tersebut sepenuhnya diserahkan pada presiden.

“Ya kalau diterima ya mungkin pos itu (Menteri Pertanian) yang diberikan. Kan kami juga nggak bisa juga, kan ini hak prerogatif Presiden, kami juga kan nggak bisa kemudian minta-minta ‘pak, harus Gerindra, itu harus Gerindra kan nggak bisa. Itu kalau kita konsepnya diterima,” kata Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (8/10/2019). (Carfine/net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================