BOGOR TODAY – Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto dan Wakil Ketua DPRD Jenal Mutaqin didampingi juga oleh Camat Bogor Timur Abdul Wahid dan Lurah Tajur langsung terjun meninjau ke lokasi dan menemui warga pasca ambruknya beton pondasi milik Mall Boxies 123 yang menimpa rumah warga di Kampung Sukajaya, Kelurahan Tajur, Kecamatan Bogor Selatan, Senin (14/10/2019).

Pimpinan DPRD langsung melihat reruntuhan bangunan dan berdialog bersama warga pemilik rumah yang tertimpa reruntuhan. Kedatangan pihak legislatif Kota Bogor itu Untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan, sebanyak 63 warga dari 17 Kepala Keluarga (KK) saat ini sudah direlokasi ke tempat lebih aman.

Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto mengatakan, warga terdampak sudah direlokasi ke tempat lebih aman. Tetapi bukan itu, DPRD menyayangkan ketika sebuah proses pembangunan mengambil dampak yang cukup serius dan besar terhadap warga, bahkan hingga berpotensi menimbulkan korban jiwa, maka pihak pengembang atau pemilik bangunan harus melakukan antisipasi antisipasi sejak awal.

Peristiwa yang terjadi ini harus ditelusuri lebih dalam dan di evaluasi. Untuk itu, DPRD akan segera menurunkan tim investigasi dan evaluasi terkait kejadian ini.

“Tim investigasi harus segera turun dan melakukan kajian kajian serta penelusuran di lokasi pembangunan ini. Jadi peristiwa ini tidak cukup hanya ganti rugi saja, tetapi harus ditelusuri secara detail dan mendalam. Apakah pembangunan yang dilakukan ini sudah sesuai dengan aturan dan kajian kajiannya,” kata Atang.

BACA JUGA :  Minuman Segar dengan Es Madu Lemon Blewah yang Enak Dinikmati saat Cuaca Panas

Politisi PKS itupun menegaskan, seluruh aktifitas kegiatan pembangunan Mall Boxies Tajur ini harus dihentikan. DPRD akan segera melayangkan rekomendasi kepada Pemkot Bogor agar menghentikan sementara pembangunan. Selama proses penanganan terhadap korban dan warga terdampak belum selesai, maka pembangunan tidak diperbolehkan berlanjut.

“Hentikan dulu aktifitas pembangunan di Mall ini, karena permasalahan menyangkut warga harus terselesaikan dulu. Kalau sudah selesai, silahkan pembangunan dilanjutkan kembali. Jadi selama dihentikan, investigasi juga akan dilakukan,” tegasnya.

Dalam setiap pembangunan, lanjut Atang, pasti ada perencaan, evaluasi dan pengawasan. Namun yang terjadi saat ini, fungsi pengawasan tidak ada sehingga terjadi peristiwa ambruknya pondasi ini.

Ada faktor cuara karena saat kejadian hujan, tetapi apabila pembangunan ini sudah diantisipasi dampaknya, tentu akan meminimalisir terjadinya peristiwa seperti ini. Setelah melihat langsung kondisi pemukiman warga terdampak, Atang menyarankan kepada pihak pengembang untuk membeli lahan lahan milik warga di lokasi, karena dikhawatirkan kedepan akan kembali terjadi longasor lagi.

“Pihak pengembang juga lebih baik membeli lahan milik warga yang terdampak, agar tidak terjadi lagi peristiwa serupa. Pemukiman ini berada di bibir tebingan yang sangat tinggi, jadi lebih baik semua warga direlokasi,” tandasnya.

BACA JUGA :  Ternyata Buah Sawo Punya Banyak Manfaat untuk Kesehatan, Simak Ini

Selanjutnya, Wakil Ketua DPRD Jenal Mutaqin menegaskan, Pemkot Bogor harus jeli melakukan pengawasan terhadap aktifitas pembangunan, baik pembangunan pemerintahan maupun swasta. Karena ada dampak dampak ditimbulkan dari pembangunan milik swasta ini.

Tentu pengawasan yang dilakukan harus selektif dan ketat, apalagi secara kasat mata, pembangunan beton pembataa milik Mall itu berada sangat dekat dengan pemukiman warga. Apakah dalam perencanaannya tidak ada kajian Amdal lingkungan dan lainnya.

“Terkait kondisi bangunan secara kasat mata dan ada kajian yang harus dibedah kembali agar tidak menimbulkan peristiwa serupa nanti. Pengawasan harus lebih ketat dan nanti DPRD akan merekomendasikan hasil investigasi terutama menyangkut isi kajian amdal lingkungan dan siteplane nya,” tegasnya.

Camat Bogor Timur, Abdul Wahid mengatakan, saat ini semua warga terdampak sudah direlokasi dan pihak pengembang menyetujui relokasi hingga selesainya perbaikan longsor. Selain 2 rumah yang rusak berat, ada juga rumah terdampak sebanyak 16 rumah.

“Semua kerugian harus ditanggung pihak pengembang dan warga sudah meninggalkan lokasi. Memang ada juga warga yang belum direlokasi, saya meminta kepada pihak pengembang untuk merelokasi semua warga terdampak,” tutupnya. (Adit)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================