SOLO TODAY – Jumlah pasien anak-anak di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr Arif Zainudin Solo, yang mengalami gangguan kejiwaan karena kecanduan gadget bertambah.

Humas RSJ Totok Herdiato mengatakan dalam sehari, RSJ menerima rata-rata pasien anak kecanduan gadget sebanyak 1 sampai 2 orang anak.

“Dalam sehari rata-rata 1 hingga 2 pasien anak datang ke rumah sakit ini. Akhir-akhir ini jumlahnya relatif meningkat. Istilahnya hampir setiap hari ada saja pasien yang datang dengan keluhan tersebut,” kata Totok, Jumat (19/10/2019).

Biasannya, lanjut Totok, seminggu sekali baru ada pasien yang masuk ke RSJ. Namun, untuk total jumlah anak kecanduan gadget yang masuk ke RSJ Dr Arif Zainudin Solo belum diketahui pasti.

BACA JUGA :  Pemkab Bogor Raih Penghargaan Terbaik Pertama Standar Pelayanan Minimal (SPM) Awards Tahun 2024 Tingkat Nasional

“Terkait dengan total jumlah pasien belum bisa disampaikan. Karena setiap pasien datang itu bukan terus keluhannya kecanduan game,” ujarnya.

Menurut Totok, pasien awalnya datang ke RSJ dengan beragam keluhan. Dan kebanyakan yang datang tak mau menyebutkan karena kecanduan games online.

“Prosesnya tidak demikian, biasanya hal tersebut terlihat setelah dilakukan observasi. Setelah observasi, baru bisa ditelusuri apa penyebab pastinya apa karena game online atau sebab lainnya,” terangnya.

Sedangkan untuk penanganan anak yang rata-rata masih duduk di bangku SD hingga SMP ini disesuaikan dengan gejala yang muncul karena tidak semua anak itu sama.

“Gangguan yang muncul kita atasi dulu misalkan, karena gangguan emosi atau gangguan apa kita atasi dulu. Salah satunya dengan pemberian obat atau farmakoterapi selama dua minggu kemudian dengan ditambahi dengan terapi perilaku,” urainya.

BACA JUGA :  Taktik Jitu dan Profesionalisme Ala Shin Tae-yong

Pada minggu pertama, ungkap Totok, farmakoterapi anak akan terlihat lebih stabil. Saat itu bisa mulai dilakukan terapi perilaku. Umumnya, anak-anak tak mau mengakui jika sudah kecanduan bermain game online di gadget. Sehingga harus diberikan pemahaman agar mau mengakui apakah itu game atau bukan.

“Jadi dibutuhkan waktu sekitar 6 bulan agar anak tidak kecanduan game lagi. Yang artinya ya menyeluruh ya artinya holistik yang ditambani (diobati) hanya anaknya saja. Rata-rata pasien yang berobat jalan ataupun rawat inap,” pungkasnya. (net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================