CIBINONG TODAY – Komite Pemantau Legislatif atau Kopel, menyoroti Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) yang kini tengah dibahas di tataran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Dalam RAPB Kabupaten Bogor tersebut, Kopel menilai ada pengurangan jatah anggaran untuk pendidikan ditahun 2020. Padahal, pendidikan merupakan kebutuhan yang urgen disamping kesehatan yang harus dipenuhi.

“Di RAPBD saat ini, anggaran pendidikan hanya Rp118 miliar. Padahal tahun sebelumnya, itu mencapai Rp250 an miliar,” cetus Direktur Kopel, Anwar Razak, Senin (18/11/2019).

BACA JUGA :  Partai Golkar Ajak PKS Usung Jaro Ade Jadi Calon Bupati Bogor 2024

Menurut Anwar, pendidikan merupakan perintah konstitusi yang harus di ke depankan. Maka, anggaran yang dibutuhkan pun haruslah menyesuaikan dengan kondisi yang ada di lapangan.

“Sekolah rusak masih banyak. Anak yang belum mampu bersekolah juga masih banyak. Saya kira ini harus diperbaiki,” jelasnya.

Ia pun menyinggung program kerja lima tahun Bupati dan Wakil Bupati Bogor melalui Pancakarsa nya. Terutama dalam Karsa Cerdas yang bertujuan untuk memberikan pendidikan yang layak kepada masyarakat di Kabupaten Bogor.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Pria Bertato di Pantai Imorenggo

“Sejatinya program tersebut sangat lah baik. Tapi, itu harus dibarengi dengan anggarannya. Ya kita pertanyakan keseriusan Pemkab Bogor untuk membangun. Kita harap, DPRD bisa jeli melihat hal ini,” tegas Anwar. (Firdaus)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================