JAKARTA TODAY — Bus-bus listrik Transjakarta yang sedang diuji di Jakarta terkendala masalah pelat nomor sehingga tidak diizinkan mengangkut penumpang. Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono mengungkap selama ini pengujian dilakukan menggunakan kemasan air galon sebagai pengganti penumpang.

Transjakarta diketahui sedang menguji dua bus listrik dari dua merek yang berbeda, yakni BYD dan MAB (Mobil Anak Bangsa). Agung menjelaskan kedua bus itu sampai saat ini masih diuji memakai pelat nomor putih.

Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2012, pelat nomor putih dengan tulisan merah merupakan Tanda Coba Nomor Kendaraan Bermotor (TCKB) yang diterbitkan setelah memiliki Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor (STCK). Kendaraan yang memakai TCKB berarti belum diregistrasi di kepolisian namun diizinkan dioperasikan di jalan dalam periode tertentu.

BACA JUGA :  Review Film : Menjelang Ajal, Pesugihan Berujung Petaka

Agung mengatakan pihaknya sudah berupaya mengurus pelat nomor resmi bus listrik, namun hingga sekarang belum selesai.

“Saya mau melaporkan, ada Perpres [Perpres 55/2019 tentang Kendaraan Berbasis Listrik], tapi yang namanya pelat nomor ga keluar-keluar. Ini sesuatu yang harus kita percepat,” kata Agung dalam acara Electric Vehicle Indonesia Forum Exhibition 2019 di Jakarta, Selasa (26/11).

“Sebelumnya kami sudah ke kementerian perhubungan, ini ada isu tentang dimensi, segera difasilitasi. Sekarang dalam proses ke Kementerian Peridustrian, kita juga belum tahu ini isunya sejauh apa,” ucap Agung lagi.

BACA JUGA :  REFLEKSI HARI PENDIDIKAN NASIONAL: REPRESI SISTEM PENDIDKAN DALAM BENTUK KOMERSIALISASI

Menurut dia setelah urusan perizinan di Kementerian Perindustrian selesai, pihaknya baru bisa mengurus pelat nomor resmi ke kepolisian.

“Setelah itu kami baru bisa ke kepolisian untuk bisa mendapatkan pelat nomor, apakah pelat kuning atau pelat hitam?” tutur Agung.

Transjakarta membutuhkan pengujian bus listrik untuk menganalisa performanya saat digunakan di iklim tropis seperti Jakarta. Transjakarta sebelumnya menginginkan bus listrik bisa resmi beroperasi pada tahun depan.

Saat ini Transjakarta memiliki sekitar 3.700 kendaraan angkutan umum, semuanya bermesin bakar. Sekitar 2 ribu unit merupakan bus, sedangkan 1.500 lainnya merupakan angkutan mikro bagian dari sistem pengumpan. Seperti dikutip CNN Indonesia (Anata/PKL/net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================