JAKARTA TODAY Seorang penyandang disabilitas tuna netra bernama Fazlur Rahman terperosok ke celah peron kereta api. Menanggapi hal tersebut, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) meminta maaf kepada Fazrul.

Kejadian ini berawal saat Fazrul yang berada di stasiun Cikini pada Beberapa hari lalu. hendak menaiki Kereta Rel Listrik (KRL) menuju stasiun Klender. Saat itu, Ketua Pengkaderan PP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ini juga tengah didampingi petugas.

Petugas disebutnya hanya mengantar sampai sebelum kereta datang. Setelah itu, Fazrul yang menggunakan tongkat sebagai alat bantu terjatuh ke celah peron.

“Petugas mendampingi saya, bahkan meminta saya naik dan meninggalkan saya. Dan setelah itu saya terperosok,” ujar Fazrul dalam keterangan tertulis, Beberapa hari lalu.

BACA JUGA :  Pj. Bupati Bogor Ingatkan PPPK untuk Melayani Masyarakat Kabupaten Bogor Secara Optimal

Sebagian badannya sampai pinggang terperosok di antara kereta dan lantai peron. Setelah itu petugas mengangkat Fazrul dan membawanya masuk ke dalam kereta.

Pada saat ini, Fazrul merasa kecewa dengan petugas itu. Pasalnya petugas itu tidak memeriksa kondisi Fazrul dan langsung meninggalkannya setelah dibawa ke dalam gerbong.

“Petugas mengangkat kondisi miris itu dan mendorong saya masuk kereta yang padat. Setelah itu meninggalkan,” katanya.

Menanggapi hal itu, VP Corporate Communications KCI Anne Purba mengatakan pihaknya telah bertemu dengan Fazrul beberapa hari lalu. Saat itu, disampaikan permintaan maaf dari PT KCI.

“Kami follow up, bahkan kami sudah meminta langsung keterangan baik via telpon dan kami langsung meminta waktu Pak Fazrul buat ketemuan. Senin kemarin kami bertemu dengan pak Fazrul,” kata Anne saat dihubungi.

BACA JUGA :  Tega! Bayi Berusia 6 Hari Ditempeleng Ayah Kandung di Surabaya

Mengenai petugas di lokasi kejadian, Anne menyebut pihaknya akan mengevaluasi kembali. Namun ia menyatakan akan memberikan sanksi atau hukuman.

“Kami akan konfirmasi kembali. Evaluasi pasti ada. Rewards dan punishment pasti ada dengan proses evaluasi dan konfirmasi ke lapangan,” katanya.

Selain itu Anne mengaku nantinya akan menggelar apel untuk mengingatkan petugas soal Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam menangani disabilitas. Ia berharap ke depannya kejadian ini tak terulang lagi.

“Sesuai masukan beliau agar petugas kembali refreshing tentang SOP pelayanan disabilitas Senin besok akan kami lakukan apel khusus mengingatkan kembali pelayanan teman-teman kaum disabilitas,” katanya lagi.Seperti yang dikutip Suara.Com. (Viana/Pkl/Net)

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================