JAKARTA TODAYSungai Cikeruh yang berada di perbatasan Kecamatan Cileunyi dengan Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dipadati dengan tumpukan sampah domestik dan sedimentasi tanah. Material tersebut menumpuk seusai hujan turun di kawasan tersebut dalam beberapa hari terakhir.

Pantauan CNNIndonesia.com, beberapa hari lalu. pintu air Sungai Cikeruh yang berada di Kampung Sukarame Cileunyi, terlihat dipenuhi sampah plastik rumah tangga, styrofoam, kayu, potongan bambu kering, hingga barang-barang rumah tangga.

Akibat tumpukan sampah tersebut, laju air mengalami hambatan. Tumpukan sampah juga menimbulkan bau busuk yang menyengat.

Informasi dari warga sekitar, penumpukan sampah di Sungai Cikeruh itu dikarenakan tersapu air hujan dalam beberapa hari terakhir. Biasanya, air Sungai Cikeruh mengalami kekeringan saat kemarau panjang.

BACA JUGA :  Sekda Burhanudin Ingatkan Jajaran Diskop UKM Untuk Bekerja Superteam

Satuan tugas (Satgas) Citarum Subsektor 21-02 akhirnya turun tangan melaksanakan giat pembersihan sampah di area aliran Sungai Cikeruh. Kegiatan pembersihan dilakukan bersama warga pelopor kebersihan dan sukarelawan sungai tersebut terjun ke lokasi.

Dansub 02 Cileunyi Serma Bernando mengatakan kegiatan pembersihan dilakukan guna kelancaran aliran sungai dan mengantisipasi jelang datangnya musim hujan.

Selain itu, kata dia, kegiatan ini dilakukan untuk meminimalisir sumber penyakit akibat dari genangan air yang disebabkan aliran air tidak berjalan dengan lancar.

Kegiatan pembersihan sampah di Sungai Cikeruh menurut Bernando, sudah rutin dilakukan pihaknya. Namun saat musim hujan tiba sampah kiriman sering muncul dan menghambat aliran sungai.

“Aliran sungai ini mengalir dari Sumedang ke Rancaekek, lalu melewati beberapa kampung dan bermuara ke Sungai Citarum,” katanya.

BACA JUGA :  Menu Bekal dengan Nasi Goreng Ayam Teriyaki yang Simple Tapi Lezat

Kegiatan pembersihan yang dilakukan satgas dan tim kebersihan dilakukan secara manual menggunakan peralatan sederhana. Sampah yang menumpuk tampak dibakar.

Bernando tak menampik jika sampah dan sedimentasi harus dikeruk menggunakan alat berat.

“Kita sudah koordinasi dengan RT, RW dan Kepala Desa setempat, besok kita tindak lanjuti pembersihan sampah di pintu air Sukarame ini,” ujarnya.

Kurangnya kesadaran lingkungan ditambah pendangkalan sungai menjadi salah satu faktor menumpuknya sampah di kawasan perbatasan Cileunyi Wetan dan Rancaekek Kulon ini.

“Kami meminta kesadaran masyarakat. Kalau kita hanya petugas, sampah sendiri tidak akan ada hentinya kalau tidak ada kesadaran dari masyarakatnya,” katanya. Seperti yang dikutip CNN.Indonesia. (Viana/Pkl/Net)

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================