JAKARTA TODAY – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat usai perayaan Natal. Penguatan ini salah satunya karena pasar melihat komitmen pemerintah Indonesia dalam pengurangan impor BBM melalui penerapan B30.

Mengutip Bloomberg, Kamis (26/12/2019), rupiah dibuka di angka 13.977 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.979 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.971 per dolar AS hingga 13.978 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah menguat ke 2,8 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.982 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan rupiah pada 23 Desember 2019 yang ada di angka 14.978 per dolar AS.

Seperti yang dikutip dari liputan6.com, “Dalam perdagangan hari ini, rupiah akan menguat karena dukungan eksternal dan internal yang begitu kuat sehingga di akhir tahun ini mata uang garuda akan ditutup dibawah 14.000. Ini capaian yang luar biasa bagi pemerintah saat ini,” kata Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Sabtu 4 Mei 2024

Sentimen Eksternal

Dari eksternal, pasar optimistis hubungan AS-China kembali harmonis setelah kedua negara mencapai kesepakatan damai dagang fase I yang sepertinya akan diteken pada awal bulan depan.

Salah satu poin dalam kesepakatan tersebut adalah China berkomitmen untuk membeli lebih banyak produk AS dan mengurangi hambatan impor. Ini dilakukan untuk menurunkan defisit perdagangan AS dengan China, yang menjadi perhatian utama Trump.

China serius dengan komitmen tersebut. Pada pertengahan bulan ini, Kepala Kantor Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengungkapkan China setuju menambah pembelian hasil pertanian AS senilai 32 miliar dolar AS dalam dua tahun ke depan.

BACA JUGA :  Kecelakaan Maut di Jatim, Moge Tabrak Minibus di Jalur Pantura Probolinggo

Namun China telah meningkatkan kritik bahwa AS mengganggu di Hong Kong, Taiwan dan hal-hal lain yang dianggapnya internal.

Dari internal, Ibrahim menilai reformasi di bidang birokrasi, keuangan dan lainnya yang dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia membuahkan hasil yang manis di akhir tahun ini.

“Ini semua berkat kerjasama yang apik dengan pelaku bisnis dan yang terpenting kondisi politik dalam negeri yang stabil,” ujar Ibrahim.

Pemerintah juga berfokus terhadap pengurangan impor migas sebesar 50 persen melalui implementasi B20 dan B30, dan tahun depan akan di luncurkan B100 sehingga Indonesia bisa mengekspor biodiesel.

“Sehingga akan berdampak terhadap CAD yang akan terus membaik di tahun depan,” kata Ibrahim.

Ibrahim memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.935 per dolar AS hingga Rp13.990 per dolar AS. (Amanda/PKL/net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================