Sementara itu, negara Asia lain yang masuk 20 besar daftar Indeks Paspor adalah Malaysa di urutan ke-16 (178 negara) dan Hong Kong di peringkat ke-20 (169 negara).
Chairman Henley and Partners Christian Kaelin saat menanggapi laporan Indeks Paspor ini mengatakan, dominasi sejumlah negara Asia pada daftar peringkat Paspor Terkuat Dunia merupakan bukti atas keuntunggan yang didapat dari kebijakan pintu terbuka di Benua Kuning, sekaligus dapat diartikan bahwa dunia sedang mengadaptasi sebuah kondisi di mana mobilitas adalah bagian dari kehidupan global dewasa ini.
“Daftar peringkat ini menunjukkan bahwa negara yang memahami realitas tersebut sedang berkembang, dengan warganya yang dapat menikmati “kekuatan” paspor mereka serta sederet keuntungan lain yang menyertainya,” kata Kaelin seperti dilansir dari laman Business Insider Singapura, Kamis (9/1).
Yang menjadi catatan Henley and Partners terkait daftar ini adalah, Amerika Serikat dan Inggris agaknya terus mengalami penurunan peringkat walaupun masih masuk 10 besar. Kedua negara ada di urutan kedelapan, di mana ini dianggap sebagai penurunan yang signifikan bila dibandingkan dengan posisi mereka di nomor satu pada 2015. Bahkan menjadi yang terburuk sejak Indeks Paspor ini dimulai pada 2006.
Sementara, di posisi terendah ada Afganistan yang hanya bebas visa masuk ke 26 negara.
Berikut peringkat 10 besar Paspor Terkuat di Dunia 2020:
1. Jepang 191 negara bebas visa
2. Singapura 190 negara
3. Jerman, Korea Selatan 189 negara
4. Finlandia, Italia 188 negara
5. Denmark, Luksemburg, Spanyol 187 negara
6. Prancis, Swedia 186 negara
7. Austria, Irlandia, Belanda, Portugal, Swiss 185 negara
8. Belgia, Yunani, Norwegia, Inggris, Amerika Serikat 184 negara
9. Australia, Kanada, Republik Ceko, Malta, Selandia Baru 183 negara
10.Hongaria, Lituania, Slowakia 181 negara. Seperti yang dikutip oleh SINDO NEWS. (Mutiara/pkl/net).
