“Bupati harus mendengarkan aspirasi mereka, karena selama ini anak-anak kurang mendapat perhatian dan terkesan dibiarkan. Padahal ketika terjadi banjir mereka mudah stres karena dibawa orang tua mengungsi, tapi tidak ada yang peduli,” ujarnya.
Seperti dikutip dari sindonews, Faisol mengatakan, sebanyak 25 surat dari anak-anak sekolah dasar di dua sekolah diterima oleh panitia. Selanjutnya surat-surat itu akan diberikan langsung kepada bupati agar bisa menjadi perhatian pemerintah. Selain masalah sekolah, anak-anak juga mengeluhkan rumah mereka yang kotor akibat lumpur hingga terpaksa membantu orang tua membersihkan rumah dari pagi hingga malam.
“Mereka mengaku bekerja membantu orang tua membersihkan rumah, karena tidak sekolah. Ini harus menjadi perhatian kepada orang tua karena mereka memiliki keterbatasan agar tidak dibebani pekerjaan berat,” katanya.(Dena/PKL/net)