CIBINONG TODAY – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor menyebut jumlah pengungsi di wilayah Barat Kabupaten Bogor terdampak bencana saat ini berjumlah 19.246 pengungsi.

Kepala BPBD Kabupaten Bogor Yani Hassan mengatakan, jumlah itu berkurang dari jumlah sebelumnya yang mencapai 20.844 pengungsi.

“Hari ini jadi 19.246 pengungsi, berkurang 1.618 karena sebagain dari mereka ada yang memilih tinggal di rumah saudaranya,” ungkap Yani dalam keterangan persnya di Mako BPBD, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (14/1/2020).

Dari data yang diinformasikan BPBD Kabupaten Bogor, pengungsi terbanyak berada di wilayah Kecamatan Sukajaya dengan 12.724 jiwa. Di Nanggung 5.310 jiwa dan di Kecamatan Cigudeg 1.212 jiwa.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Kamis 2 Mei 2024

Sementara untuk distribusi logistik ke lokasi bencana, Yani mengatakan masih ada dua desa yang terisolir. Di antaranya Desa Cisarua dan Desa Cileuksa.

Dua desa tersebut kata Yani, tidak bisa diakses melalui jalur utama Sukajaya. Tetapi bisa ditembus melalui Kecamatan Jasinga yang memakan waktu cukup lama sekitar 6 jam menggunakan sepeda motor.

Lanjut Yani, masyarakat bersama dengan para petugas saat ini tengah bergotong royong membangun jembatan untuk akses menggunakan kayu.

“Jadi untuk askes, ada pos militer dari Pasir Madang menuju Cileuksa. Mulanya ada 19 titik tapi perlahan sudah terbuka dan jalur utama menuju Cileuksa sudah mulai bisa dilewati. Tapi untuk ke Cileuksa nya harus muter melalui jalur Jasinga,” tutur Yani.

BACA JUGA :  Warga Moncongloe Geger dengan Penemuan Bayi Kondisi Mengenaskan di Pinggir Jalan Maros

Sementara, untuk bantuan logistik di wilayah terisolir, sementara dipasok melalui jalur udara menggunakan helikopter.

“Untuk logistiknya kita kirim pakai Helikopter BNPB mulai take off dari ATS. Sudah 4 kali kita kirim ke sana. 2 kali ke Kampung Parengpeng Desa Cileuksa, satu ke Cisarua dan ke Cibarani,” jelas Yani.

Logistik yang dibutuhkan segera saat ini diantaranya penanganan kesehatan termasuk obat-obatannya.

“Lalu genset untuk penerangan, tenda juga matras. Secara bertahap itu dipenuhi,” tandas Yani. (Firdaus)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================