BOGOR TODAY – Perkembangan teknologi informasi yang terus merambah ke berbagai lini kehidupan masyarakat menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan Islam, khususnya pesantren.

Banyak hal yang lahir ditengah-tengah masyarakat bahkan di dunia pendidikan yang kemudian mudah dan cepat berkembang sehingga cepat tertangkap benar dan salah menjadi persepsi tersendiri.

Maka dari itu, menurut Pendiri Pusat Studi Pesantren (PSP) Ahmad Ubaidillah Penggunaan media sosial sebagai garda terdepan dalam komunikasi model baru, tidak lagi sekadar jadi kanal menyampaikan pesan dan menyerap informasi, tetapi lebih jauh berperan dalam mempengaruhi persepsi dan perilaku publik, menjadi landasan pengambilan keputusan institusi, dan turut andil dalam pengembangan kesadaran kolektif.

“Ini tentu menjadi tantangan bagi kita, terutama di dunia pendidikan khususnya pesantren,” kata pria yang akrab disapa kang Ubed ini.

BACA JUGA :  Pj Gubernur Jawa Barat Pimpin Upacara Hardiknas di Kota Bogor

Lebih jauh dia mengatakan, sejauh ini PSP telah merajut dan memperjumpakan para pegiat media Islam berbasis pesantren serta 880 kiai muda, para putra-putri kiai, para ning dan santriwan-santriwati dari 440 pesantren di berbagai daerah.

“Dengan gerakan literasi digital ini, dirinya berharap akan terbangun budaya bijak bermedsos di kalangan santri, membendung viralnya berita hoaks, ujaran kebencian, benih radikalisme, dan fanatisme agama, ras, dan golongan yang berpotensi mempertajam polarisasi di masyarakat, serta terampil memproduksi dan mendistribusikan konten-konten positif yang lahir dari kalangan santri,” bebernya.

Menurutnya, dengan halaqah pesantren ini telah melahirkan sebuah keluarga baru, sebuah persaudaraan baru yang kokoh, saling bekerjasama melakukan kerja-kerja kebaikan, terus sama-sama bekerja melahirkan inisiatif-inisiatif dan kerja-kerja kreatif, saling menginspirasi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman berharga dan tentu saja saling merindukan satu sama lain.

BACA JUGA :  Todong Sajam, 2 Pengamen di Bandarlampung Coba Rampas Motor Warga

“Perjalanan ini tentu saja merupakan perjalanan berharga yang bersejarah dan menyejarah bagi kami semua. Saya bersama tim yang saya anggap sebagai adik-adik saya sendiri sangat terharu dan semakin bersemangat bergerak ketika gerakan PSP ini diapresiasi sebagai salah satu gerakan penting yang menggerakkan dan mengonsolidasikan simpul-simpul pesantren di Indonesia. Semoga Allah meridhoi langkah kami Keluarga Besar PSP,” harapnya. (Dei)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================