BANDA ACEH TODAY – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh mencari solusi untuk mengatasi gagal panen akibat kekeringan di Aceh Besar. Sekitar 1.593 hektare sawah di kabupaten tersebut kering kerontang karena kemarau panjang.

“Kita sudah menggelar rapat, dan ada dua solusi untuk menangani kekeringan areal persawahan yang disimpulkan dalam rapat tersebut. Pertama menggunakan pompanisasi, kedua membangun sumur bor atau sumur dangkal,” kata Asisten ll Sekda Aceh, Teuku Ahmad Dadek kepada wartawan, Rabu (29/1/2020).

Rapat khusus tersebut melibatkan Dinas Pengairan Aceh, Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh hingga Bappeda. Menurutnya, dampak kekeringan tersebut menyebabkan persawahan di Aceh Besar kering kerontang sehingga terancam gagal panen.

Dadek merinci areal persawahan yang mengalami kekeringan yaitu di Kecamatan Seulimum seluas 683 hektare, Kecamatan Kuta Cot Glie seluas 624 hektare, Indrapuri 25 hektare Pulo Aceh seluas 224 hektare, Krueng Barona Jaya 16 hektare, Kuta Baro 10 hektare, Jantho 8 hektare dan Lhoknga 3 hektare.

BACA JUGA :  Halmahera Barat Maluku Utara Diguncang Gempa Bumi M 3,3

“Jika luas areal sawah yang mengalami gagal panen tersebut dikalikan produktivitas tanaman 5 ton per hektare, lalu dikalikan harga gabah Rp 5.000 per kilogram, maka kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp 40 miliar,” jelas Dadek.

“Perlu dukungan semua pihak untuk mencari solusi jangka pendek dan jangka panjang terhadap kondisi tersebut mengingat tren kekeringan terus meningkat, terutama di Aceh Besar,” sebutnya.

Meski sudah ada dua rekomendasi untuk mengatasi gagal panen, namun pihak terkait akan mengecek ke lokasi untuk menentukan langkah yang diambil. Pengecekan ke lapangan akan dilakukan pada Kamis (30/1) besok dengan lokasi yang akan dikunjungi yaitu kawasan Seulimum dan Kuta Cot Glie.

BACA JUGA :  Tak Terima Pacar Diganggu, Pemuda di Lampung Tengah Tusuk Remaja hingga Tewas

“Tolong lihat pola apa yang paling cocok, apakah sumur bor atau pompanisasi,” sebut Dadek.

Seperti dikutip dari detikcom, diketahui warga di Kabupaten Aceh Besar sudah menggelar salat Istisqa (salat minta hujan) setelah daerah tersebut dilanda kekeringan. Salat digelar di lapangan bola Lonkali di Desa Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Aceh pada Kamis (23/1) lalu.

Bupati Aceh Besar Mawardi Ali waktu itu memprediksi 2.490 hektare sawah di daerah yang dipimpinnya terancam gagal panen akibat kekeringan. Pemkab sudah menggelar beberapa langkah untuk mengatasi hal tersebut.

“2.490 hektare itu yang sudah diprediksi gagal panen. Tapi kita berharap dalam beberapa hari ke depan kembali turun hujan,” kata Bupati Aceh Besar Mawardi Ali usai melaksanakan salat Istisqa.(Dena/PKL/Net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================