BOGOR TODAY – PT Colas Rail yang ditunjuk Pemerintah Kota Bogor, terus melakukan kajian dan studi kelayakan secara teknis guna operasional moda transportasi trem. Sejumlah sarana dan prasarana harus dipersiapkan termasuk anggaran yang diperkirakan akan menelan sebesar Rp 1,5 Triliun untuk mendatangkan unit trem baru.

Wakil Walikota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan pihak PT Colas Rail mengusulkan sejumlah spesifikasi diantaranya masalah depo, kemudian pemilihan jenis trem. Selain itu terkait jembatan yang harus dilalui dan masalah finansial, serta regulasi.

Dedie melanjutkan, hasil kajian pada tahap awal PT Colas Rail menyatakan Kota Bogor layak untuk menggunakan transportasi rel di dalam kota. Saat ini PT Colas Rail menyampaikan lanjutan hasil kajiannya kepada Tim Percepatan Trem dari Pemkot Bogor.

BACA JUGA :  Wajib Perhatikan Ini, 5 Penyebab Trombosit Turun yang Perlu Diketahui

“Dari pemaparan hasil kajian teknis oleh Colas Rail ada beberapa hal penting yang menjadi catatan. Satu diantaranya adalah diperlukannya lahan seluas 5 sampai 10 hektar untuk depo,” kata Dedie dalam keterangan tertulisnya, belum lama ini.

Untuk memudahkan akses, PT Colas Rail mengusulkan depo dibangun di samping tol agar dekat dengan koridor utama yang rencananya akan berada di dekat Terminal Baranangsiang dan diperlukan lahan seluas lima hektare. Namun hal itu menjadi kendala. Pasalnya lahan tersebut bukan milik Pemkot dan harus diakusisi terlebih dahulu.

BACA JUGA :  Kecelakaan Tunggal, Truk di Imogiri-Panggang Terbalik saat Menanjak

Sementara, Country Director PT Colas Group Indonesia, Christophe Chassagnette menyebut, mengenai dana yang dibutuhkan ia mengaku bahwa biaya yang diperlukan sekitar Rp 1,5 Triliun.

“Jadi, untuk prasarana dan sarana kurang lebih membutuhkan Rp 1,5 Triliun untuk bisa mengcover loop dan koridor yang lain. Jadi ini baru loop satu, tapi jumlah tersebut sudah mengcover semua, termasuk unit trem,” tegasnya.

Menurut dia, anggaran sebesar Rp1,5 Triliun tersebut sudah termasuk mendatangkan beberapa unit trem baru dengan masa pakai 30 sampai 40 tahun. (Bambang Supriyadi)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================