CIBINONG TODAY – Kepala Satuan Narkoba Polres Bogor, AKP Andri Alam mengajak masyarakat khususnya orang tua untuk turut mengawasi peredaran narkoba jenis baru yakni tembakau gorila, khususnya di kalangan muda. Pasalnya, narkoba ini telah menyasar kalangan anak-anak.

Dikatakan Andri, hanya dengan Rp 200 ribu sudah mendapatkan tiga gram paket, jika dibandingkan dengan narkoba lain sehingga membuat pelajar rentan jadi sasaran. Bahkan, tembakau gorila telah dijual secara bebas melalu media online.

“Harganya yang relatif lebih murah, mereka (pengguna) bertransaksi melalui media sosial (medsos) dengan cara mengirim pesan terlebih dahulu untuk menjaga keamanan dan kepercayaan pembeli, artinya tidak bisa langsung mendapatkan barang itu karena ini kan dilarang dan melanggar hukum,” papar Andri di Mako Polres Bogor, Selasa (10/3/2020).

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Pria di Parit Mandan Sukoharjo, Tak Ditemukan Kartu Identitas

Untuk meminimalisir penjualan melalui media sosial, pihaknya mengaku terus memantau dengan melakukan cyber patrol guna mendekteksi akun yang sekiranya disalahgunakan untuk proses transaksi.

“Kalau komunikasi melalui media sosial itu sifatnya masih maya yang nyata itu kan proses distribusinya. Kita lakukan cyber patrol setelah mendapatkan informasi baru lakukan penyelidikan mendalam sampai kita temukan proses distribusinya,” tutur Andri.

Dia mengimbau agar peran para orang tua untuk memantau aktivitas anak dalam setiap kegiatan sehingga dapat mencegah peredaran narkoba lebih luas lagi.

BACA JUGA :  Kebakaran Hanguskan Mobil Warga Karangasem, 4 Armada Dikerahkan

“Tembakau gorila adalah tembakau dengan campuran bahan kimia sintetis sehingga memiliki efek halusinogen ‘seperti ditindih gorila’ bagi penggunanya dan effect sampingnya mabuk hingga tak sadarkan diri sehingga dapat merusak syaraf dan mengakibatkan gangguan jiwa,” Jelasnya.

Meski harganya murah, efek negatif yang ditimbulkan lebih merusak dibandingkan ganja dan sabu.

“Untuk pengguna di bawah umur kita tidak berlakukan tindakan karena masih kelas 5 SD, juga seorang korban. Kita berupaya untuk penyembuhan atau rehab saja,” imbuhnya. (Bambang Supriyadi).

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================