JAKARTA TODAY – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia memastikan pelaksanan ujian nasional atau UN tahun ini di seluruh sekolah di Tanah Air tetap berjalan. Meski saat ini dilanda wabah virus Corona.

“Bagaimana kita berjalan maka UN tetap dijalankan, tetapi dengan ekstra kehati-hatian,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Totok Suprayitno di kantornya kawasan Senayan Jakarta, Rabu, 11 Maret 2020.

Dia menjelaskan Kemendikbud mengikuti protokol yang sesuai dengan edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim Nomor 3 tahun 2020. “Prinsipnya protokol yang perlu dilaksanakan adalah menghindari kontak fisik langsung,” ujarnya.

Kata dia, di dalam surat edaran Mendikbud itu salah satunya disebutkan masalah cium tangan tidak boleh lagi. Hal ini dilakukan sebelum dan sesudah ujian.

Lalu, mencuci tangan dengan air dan sabun atau cuci tangan berbasis alkohol sebelum dan sesudah ujian.

“Di depan  (sekolah) kalau enggak salah ada hand sanitizer, itu cukup. Nanti harapannya setiap sekolah didorong untuk menyediakan hand sanitizer,” katanya.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, 27 April 2024

Tak hanya itu, kata dia, tidak memaksakan hadir sekolah bagi yang memiliki keluhan sakit dengan gejala demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan sesak nafas. Untuk peserta ujian yang sakit agar tak memaksakan ikut ujian dan dapat menggantinya pada waktu yang lain.

“Kami siap untuk melayani dengan schedule yang pada prinsipnya bisa dilayani sesuai dengan dengan kebutuhan,” katanya.

Ia juga memastikan ketersediaan alat pembersih sekali pakai di depan ruang ujian. Dia menekankan jangan sampai ada satu tisu yang dipakai ganti-gantian itu menyebabkan penyebaran.

Mendikbud telah mengeluarkan Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Corona Covid-19. Pun, pelaksanaan UN 2020 tetap dilaksanakan sesuai jadwal dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Selama penyelenggaraan ujian, warga sekolah diimbau melakukan hal sebagai berikut:

  • Menghindari kontak fisik langsung (bersalaman, cium tangan, dan sebagainya) satu sama lain sebelum, selama, dan sesudah ujian
  • Mencuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol sebelum dan sesudah ujian
  • Tidak memaksakan hadir di sekolah bagi yang memiliki keluhan sakit dengan gejala demam/batuk/pilek/sakit tenggorokan/sesak napas. Khusus peserta ujian agar tidak memaksakan mengikuti ujian dan dapat menggantinya pada waktu yang lain
  • Memastikan ketersediaan alat pembersih sekali pakai di depan ruang ujian
  • Membersihkan ruang ujian sebelum dan sesudah digunakan untuk setiap sesi UN. Pembersihan dilakukan menggunakan disinfektan untuk seluruh piranti yang digunakan oleh peserta UN, seperti handel pintu, saklar lampu, komputer, papan tik (keyboard), mouse, kursi, meja, dan alat tulis
  • Memastikan pengisian daftar hadir UN terhindar dari potensi paparan COVID-19 antar peserta UN, antara lain menghindari penggunaan alat tulis yang dipakai bersama
  • Tidak saling meminjam alat tulis atau peralatan lainnya
  • Jika ditemukan warga sekolah yang mengalami gejala infeksi COVID-19 agar kepala sekolah segera meminta yang bersangkutan untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Jika terdapat kasus dalam jumlah besar kepala sekolah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan setempat. (Net)
BACA JUGA :  Maraknya Kasus Pencurian Hewan Ternak Resahkan Warga Kecamatan Leuwisadeng

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================