Oleh : Heru B Setyawan

(Pecinta Indonesia & Guru Senior Sekolah Pesat)

Kelihatannya menarik 5 pesan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim pada sambutan memperingati Hari Guru beberapa waktu yang lalu. Inilah 5 pesan dari Mendikbud, yaitu: 1.Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.

2.Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas, 3. Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas, 4. Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri dan 5.Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan. Baik akan penulis bahas kelima pesan Mas Nadiem (nama panggilan akrab pemilik Gojek ini)
Pertama, ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar. Pesan Mas Nadiem ini menunjukkan beliau belum paham dan pengalaman dalam dunia pendidikan, meski beliau orang yang sukses, kaya, kreatif dan jawaranya di bidang IT online, hal ini terbukti beliau sebagai pemilik Gojek. Sekarang berdiskusi itu bagi peserta didik adalah makanan sehari-hari bagi mereka, karena Kurikulum 2013 mengharuskan seperti itu.

Di Kurtilas (Kurikulum Tahun 2013) pada Proses Belajar Mengajar ada istilah 5 M (mengamati, menanya, mengolah, menyajikan, dan menyimpulkan). Guru sewaktu mengajar diupayakan untuk menyuruh peserta didik agar bisa menerapkan 5 M ini. Otomatis untuk bisa menerapkan 5 M ini peserta didik dituntut untuk aktif berdiskusi, bukan hanya sekedar mendengar.

Kedua, berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas. Pesan Mas Nadiem ini juga menunjukkan beliau belum paham apa itu profesi seorang Guru.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen yang dimaksud dengan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Guru adalah sebuah profesi artinya guru dalam menjalankan profesinya harus mempunyai kompentensi dan sikap professional. Apa itu kompetensi? Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

BACA JUGA :  Resep Membuat Donburi Ayam Krispi untuk Menu Makan Andalan Keluarga

Dan apa itu professional? Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

Jadi profesi Guru itu bukan profesi yang ece-ece dan sembarangan, tapi profesi yang serius dan terhormat, tidak semua orang bisa jadi Guru, seperti seorang dokter, tidak semua orang bisa jadi dokter karena dibutuhkan kompetensi dan syarat-syarat tertentu yang profesional.

Mungkin Mas Nadiem bermaksud, agar peserta didik di Indonesia itu bisa menjadi tutor sebaya, yang bisa mengajar teman-temannya di depan kelas, untuk masa-masa tertentu saja, kalau itu yang di maksud oleh Mas Nadiem hal itu bisa dan benar adanya.

Ketiga, cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas. Nah ini yang belum ada selama ini, memang ada beberapa sekolah yang sudah mengadakan kegiatan meski hanya bakti sosial, bukan proyek sosial, sehingga dilakukan tidak dengan baik dan bersifat insidental. Seperti jika ada bencana atau ada kegiatan yang berhubungan dengan perayaan hari nasional tertentu.

Jika proyek bakti sosial ini dilaksanakan dengan komando langsung dari Kemendikbud dan pemerintah daerah, insyaAllah hasilnya akan luar biasa.

Apalagi juga kalau bisa kerjasama dengan dunia usha dan industri. Misalnya dengan memanfaatkan dana CSR (Corporate Social Responsibility). Dan untuk urusan ini Mas Nadiem adalah jagonya sebagai seorang pengusaha muda yang kreatif.

CSR adalah tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap social maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada, seperti melakukan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menjaga lingkungan, memberikan beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut, dan kegiatan sosial yang lain yang bermanfaat bagi masyarakat.

Keempat, temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri. Kejadian ini pernah penulis alami. Sewaktu penulis usia TK dan SD dari kelas 1-3 penulis itu orangnya pemalu dan kurang percaya diri alias minder.

BACA JUGA :  Hidangan Segar dan Creamy dengan Selada Udang dan Nanas ala Restoran Chinese Food

Keadaan itu berubah 180 derajat, sewaktu penulis kelas 4. Siapa penyebabnya? Lewat wasilah bapak Suherman, Guruku yang ganteng, selalu berpenampilan rapi, tegas dan berwibawa. Beliau inilah yang membuat penulis jadi percaya diri dan tidak jadi peserta didik yang pemalu lagi. Inilah kata-kata dari beliau yang selalu penulis ingat.”Heru kamu saya tunjuk untuk menjadi petugas pembawa bendera pada upacara senin yang akan datang, insyaAllah kamu bisa,”katanya sambil menepuk punggung penulis dengan pandangan yang menyejukkan.

Itulah pentingnya kata-kata seorang Guru pada muridnya, kata-kata adalah doa, maka berhati-hatilah dalam berkata-kata, apalagi bagi seorang Guru kepada muridnya. Kata pujian yang tulus dari seorang Guru akan diingat terus oleh muridnya. Sebaliknya kata-kata cacian yang dilontarkan oleh seorang Guru juga kan membekas pada muridnya.

Kelima, tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan. Guru yang mengalami kesulitan dalam mengajar biasanya disebabkan oleh beberapa hal. Yaitu karena terpaksa jadi Guru, mengajar tidak sesuai dengan disiplin ilmunya, tidak punya jiwa sebagai pendidik, gaptek serta pemalas. Jika ada kemauan atau orangnya rajin, meski tidak sesuai disiplin ilmunya, maka orang ini akan berusaha untuk terus belajar. Bukankah Guru itu syarat utamanya adalah punya sikap suka belajar sepanjang hayat.

Obatnya gampang yaitu diikutkan workshop, inhouse training dan seminar. Setelah itu diajak berbicara dari hati ke hati dan ditanya lagi apakah sudah senang dan nyaman jadi Guru? Jika bilang sudah nyaman dan senang jadi Guru berarti berhasil dan lanjutkan terus jadi Guru sambil terus belajar ilmu tentang pendidikan. Tapi jika jawabannya sebaliknya, maka pindahkan saja Guru ini menjadi petugas administrasi atau yang lain selain jadi Guru.

Selamat bekerja dan berkarya Mas Nadiem, kita tunggu karya dan kreatifmu untuk bidang pendidikan yang menentukan kemajuan bangsa ini. Jayalah Indonesiaku. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================