BOGOR TODAY – Suasana di Jalan Tapos, Desa Banjarwangi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, mendadak sepi dan tidak ada aktifitas kendaraan yang melintas. Padahal, salah satu jalan alternatif yang ada di Ciawi itu tidak pernah sepi oleh kendaraan.

Usut punya usut, ternyata punutupan jalan tersebut hanyalah simulasi yang dilakukan oleh Camat Ciawi beserta jajaran didalam mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Bogor.

Namun dari aksi yang dilakukan oleh pejabat tersebut, tidak dilakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada warga sekitar. Akibatnya, warga pun mengaku kaget dengan adanya penutupan jalan tersebut, seperti halnya diungkapkan warga Banjarwangi, Ramdhani.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Remaja yang Hilang Tenggelam di Sungai Sekampung Lampung Timur

Ia mengatakan, penutupan jalan di Desa Banjarwangi ini tidak ada sosialisasi terlebih dahulu kepada warga. “Tak ada sosialisasi apapun, bahkan saya sempat bertanya pada warga setempat lainnya, katanya juga dadakan dan beliau juga belum dapat sosialisasi dari pak camat,” katanya, Rabu (2/4/2020).

Sementara itu, Kepala Desa Banjarwangi, Acep Sulaeman menuturkan, penutupan jalan tersebut merupakan simbolis yang dilakukan oleh Camat Ciawi. Menurutnya, kabar yang beredar di masyarakat terkait penutupan jalan raya tapos yang persis berada di depan SMAN 1 Ciawi ini pada tanggal 4 April mendatang masih simpang siur, karena pihaknya belum mendapat kabar secara langsung dari Camat Ciawi.

BACA JUGA :  Kecelakaan Bus Rombongan Wisatawan di Malang Terguling di Tanjakan Arah Pantai Balekambang

“Kabarnya viral di masyarakat, katanya tanggal 4 besok ada penutupan jalan. Saya ga bisa pastikan karena pak camat belum memberi kabar tersebut,” ujar Acep.

Lanjut Acep, bahwa penutupan jalan tersebut hanya sebatas simbolis, karena saat ini setiap kades tengah mempersiapkan Satgas Covid-19, yang dimana teknis kontrol orang yang masuk ke tiap wilayah berada pada wilayah desa masing-masing.

“Kalau di jalan gitu kan repot, ga mungkin sepertinya. Pasti akan timbul macet. Apalagi butuh personel dan alat yang banyak juga. Makanya kalau saya menyarankan agar pencegahan di tiap wilayah masing-masing, semisal pada lingkup RW,” tutupnya. (Heri)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================