BOGOR TODAY – Pasca mendapatkan penolakan dari para pedagang dan pengunjung Pasar Cileungsi untuk di test swab pada, Rabu (10/6/2010) lalu. Pemerintah Kabupaten Bogor mengancam akan menutup operasional Pasar Cileungsi apabila masih melakukan penolakan. Diketahui, Pemkab Bogor sempat menutup operasional Pasar Cileungsi pada tanggal 31 Mei 2020 sampai 4 Juni 2020 usai beberapa pedagang di pasar tradisional tersebut dinyatakan terkonfirmasi positif covid-19. Lalu Pemkab Bogor kembali membuka Pasar Cileungsi pada 5 Juni 2020 usai melakukan sterilisasi pasar. Menangapi hal itu, Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan, rapid test dan tes swab itu sebagai bentuk kepedulian Pemkab Bogor terhadap para pedagang. “Tes swab ini dilakukan secara gratis karena kalau biaya sendiri mahal, ini bukti sayang kita kepada masyarakat. Kita tidak ingin ada pasien positif lain,” kata Ade saat di wawancara di salah satu stasiun tv, Kamis (11/6/2020) Menurutnya, pemeriksaan itu dilakukan sebagai upaya pelacakan orang yang telah memiliki kontak dengan pasien Covid-19. “Kita coba pendekatan melalui tokoh masyarakat, kalau sudah kondusif kita lakukan tes lagi, karena di sana (Pasar Cileungsi) tingginya angka positif dan ini juga dikhawatirkan akan berimbas pada keluarga atau pembeli,” ujar Ade. Selain di Pasar Cileungsi, seperti Pasar Cibinong dan pasar-pasar yang berada diwilayah Kabupaten Bogor akan dilaksanakan hal serupa, yakni rapid test dan swab. Dengan begitu, ia mengaku telah meminta Badan Intelijen Negara (BIN) untuk test swab mata. Pasalnya jumlah pasar di Kabupaten Bogor tercatat ada 30 pasar sehingga tidak memungkinkan karena minimnya tenaga medis. (Bambang Supriyadi) Bagi Halaman
BACA JUGA :  Resep Membuat Sambal Ikan Sepat Cabe Hijau yang Mantul
============================================================
============================================================
============================================================