Dalam menjalankan bisnis sate tersebut, Kang Ewok mengaku banyak belajar dari karyawan sate maranggi yang ada di Purwkarta dan Cipanas. Selain belajar tentang cara pengolahannya dan juga resep, Ia kemudian belajar mengenai market atau pemasaran. “Market di Purwakarta dan Cipanas cenderung sama, namun memang dari yang sudah kami survey bahwa peminat sambal kecap pedas manis serta sambal oncom lebih banyak. Maka itu, tak jarang yang suka ke Purwakarta beralih ke Cipanas, dan saat itu lah saya coba ciptakan resep kombinasi sambal maranggi dan brand untuk sate maranggi bersama istri,” jelasnya. Tak sampaibdi situ, Ia dan istrinya berpikir untuk mencarikan nama buat usaha satenya itu dan terciptalah nama Sata Maranggai ‘Nyamar’ yang tak lain singkatan dari Nyate Maranggi. Pemberian nama tersebut agar mudah diingat oleh masyarakat. “Alhamdulillah berjalan empat bulan Sate Maranggi Nyamar diterima oleh masyarakat Bogor dan beberapa wisatawan yang bermain ke Bogor. Namun bulan kelima ketika ramai, teman memutuskan untuk tidak kerjasama tempat yang akhirnya menjadi sebuah kendala namun nambah berkah karena kami menemukan tempat pengganti yang tidak jauh dari sebelumnya sehingga masih bisa dijangkau pelanggan kami,” terangnya. (Heri)
Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
BACA JUGA :  Kecelakaan Maut di Bojonegoro, Truk Tangki Elpiji Tabrak Motor Tewaskan 3 Orang Sekeluarga
============================================================
============================================================
============================================================