“Tapi kalau animo masyarakat sudah mulai meningkat mungkin bisa 20 bahkan 15 menit sekali. Artinya, kita ingin melihat dan evaluasi bagaimana animo di sini, apabila mengalami peningkatan jumlah bus akan kita tambah, karena di kita punya bus itu mencapai 763 unit, jadi kapan pun berapa pun kita siap,” ujarnya. Kemudian untuk tarifnya, kata Pande, sementara ini setiap kali perjalan hanya Rp 20 ribu. Tarif yang diberlakukan itu karena pihaknya ingin menjangkau masyarakat menengah ke bawah.
Karena saat ini berada di tengah pandemi covid19, maka pihaknya pun tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti mewajibkan penggunaan masker baik penumpangnya atau pun pengemudi bus, semudian melakukan pengecekan suhu tubuh dan menyediakan hand sanitizer di dalam bus, serta penyemprotan disinfektan secara rutin. “Jadi kami berani menjamin kebersihan dan kesehatannya,” katanya. Ditempat yang sama, Direktur BPTJ Polana Pramesti menambahkan, bahwa ujicoba ini akan dilakukan selama satu bulan, dan selama ujicoba ini pihaknya tentu akan melakukan evaluasi. Artinya, jika ujicoba ini berjalan lancar dan animo masyarakatnya tinggi maka akan terus dilanjutkan. Ia menjelaskan, penyediaan angkutan umum ini merupakan salah satu upaya untuk menarik masyarakat menggunakan angkutan umum. “Target kami di tahun 2029 yaitu 60 persen untuk menarik masyarakat menggunakan kendaraan umun dan sebetulnya di 2019 lalu sudah mencapai 32 persen, namun karena ada cobid pasti ada perubahan, jadi salah satu upayanya adalah bagaimana orang yang menggunakan kendaraan probadi mau menggunakan kendaraan umum. Ini adalah salah satu inovasi BPTJ untuk mengupayakan hal tersebut,” jelasnya. (Heri)
Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
BACA JUGA :  Cemilan Lezat ala Rumahan, Ini Dia Resep Donat Panggang Oreo Kesukaan Anak
============================================================
============================================================
============================================================