BOGOR TODAY – Guyuran hujan sambut kedatang ratusan massa aksi yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Bogor. Namun belum sampai lokasi yang dituju, yakni Istana Bogor, mereka telah dihadang puluhan petugas gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP di depan gedung Badan Kepegawaian Pendidikan Dan Pelatihan (BKPP) Wilayah I Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Meski guyuran dan hadangan petugas tak meyurutkan tekad mereka untuk terus menyuarakan penolakan Undang – undang Omnibus Law yang menurut mereka dinilai proses pengesahan dan substansi draf Omnibus Law Cipta Kerja dianggap bakal mematikan demokrasi. “Penyebab negara semena-mena dengan membuat Omnibus Law karena sistem yang ada di Indonesia saat ini terlalu mementingkan oligarki politik dan oknum-oknum yang kerap menodai nilai-nilai demokrasi kita,” ungkap Ketua Umum HMI Cabang Bogor, Herdiansyah Iskandar, Kamis (15/10/2020). Aksi jilid ke-3 ini, Sambung Herdi, selain menolak keras UU Omnibus Law juga menolak kedatangan Presiden Jokowi ke Kota Bogor apabila Undang-undang tersebut belum juga dibatalkan. “Sebelum UU itu dibatalkan kami HMI Cabang Bogor menolak dengan tegas kedatangan Presiden ke Istana Bogor,” tegasnya. Herdi berharap, Pemerintah dan DPR-RI dapat merespon secara aktif dan persuasif menerima aspirasi masyarakat karena ini untuk masa depan masyarakat itu sendiri. “Bukan melakukan pembenaran UU Cipta Kerja dan merespon aspirasi dengan kekerasan dan represif,” heranya. Selepas adzan maghrib, merekapun membubarkan diri. Dan kondisi arus lalulintas kembali normal yang sebelumnya sempat ditutup. (B. Supriyadi). Bagi Halaman
BACA JUGA :  Melonguane Sulut Guncang Gempa Magnitudo 4,6
============================================================
============================================================
============================================================