Atep mengaku, pemanfaatan lahan pertanian untuk wisata alam juga banyak dilakukan di daerah-daerah lain, salah satunya di Svargabumi, Magelang. “Potensi di Kota Bogor karakternya hampir mirip dengan Swargabumi, kita punya view gunung Salak, sawah-sawah, kalau malam hari juga bagus. Lalu kita kerjasama dengan pemilik lahan dan petani, tanpa mengganggu pokok usaha masyarakat di sini, yakni pertanian, kita tingkatkan supaya ada nilai tambah lain untuk masyarakat juga nantinya,” jelasnya. Wisata alam Mulyaharja ini pengelolaannya dilakukan langsung oleh Kompepar yang sudah Disparbud Kota Bogor bina empat tahun terakhir. “Hanya saja dulu masih fokus di agro edukasi wisata. Sekarang diperluas lagi cakupan wisatawannya sesuai dengan tren masa pandemi. Kompepar tingkat kelurahan ini di dalamnya berisi masyarakat setempat, para tokoh, para pemuda dan supporting RT/RW dan kelembagaan yang ada di sini, seperti karang taruna,” tutupnya. (Heri)
BACA JUGA :  Wujudkan Pilkada yang Aman dan Sukses, Pj.Bupati Bogor Ajak PCNU agar Bersinergi
Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================