“Harus ingat, NKRI sudah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Kalau kita merasa NKRI, mari kita dukung bersama-sama. Seluruh agama, seluruh suku bangsa di Indonesia sudah setuju dan sependapat, mari kita laksanakan. Kita sama-sama harus menjaga dan menghormati itu,” katanya. Ia juga mengingatkan agar masyarakat bijak menyikapi paham-paham yang berpotensi menimbulkan perpecahan. “Tidak ada negara lain di atas NKRI. Tidak ada apapun itu, tidak ada khilafah, komunis, RMS, OPM, tapi hanya ada satu NKRI. Tugas kami memastikan itu bisa tetap terjaga sampai kapanpun,” tegasnya. “Kalau kita kompak, semua masalah akan selesai, semua kesulitan akan selesai, apalagi ditambah dengan doa bersama, doa yang tulus dan ini adalah momen yang tepat menjelang tahun yang baru. Mari kita sama-sama memanjatkan doa supaya kita selalu diberikan kesehatan dan keselamatan, negara Indonesia diberikan kedamaian dan keharmonisan,” ajaknya. Sementara itu, KH Mustofa Abdullah Bin Nuh memaknai pergantian tahun sebagai momentum evaluasi diri. “Maka menghadapi pergantian tahun ini, kita sesungguhnya umat yang beragama dan beriman tidak merayakannya dengan pesta pora tapi justru memperingatinya bahwa kita sedang mengalami kehabisan waktu. Tahun demi tahun berlalu, artinya umur kita semakin berkurang,” ujar Mustofa. “Kita berharap kepada Tuhan yang maha kuasa agar tahun 2020 kemarin segala kekurangan kita ditambal dan jadikanlah berbagai musibah yang terjadi di 2020 memberi hikmah tersendiri bagi kita dan menjadi ladang pahala bagi kita semua. Apakah itu konflik, apakah itu ormas-ormas yang menciptakan kerusuhan, apakah itu krisis ekonomi dan lain sebagainya, kalau kita hadapi dengan penuh keimanan, itu akan menjadi ladang pahala,” harapnya. (Heri)
BACA JUGA :  Paling Dicari Tarvel, Ini Dia 8 Makanan Khas Maluku yang Terkenal
Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================