BOGOR TODAY – Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto meminta pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor untuk mengevaluasi kinerja tenaga kesehatan pasca insiden tertukarnya jenazah seorang perempuan asal Leuwiliang, Kabupaten Bogor beberapa hari lalu. Meski pihak Rumah Sakit telah meminta maaf kepada pihak keluarga, namun Bima menegaskan terdapat dua poin penting yang harus dijalani. Yang pertama, kata Bima pihak rumah harus mengevaluasi untuk tidak membiarkan jadwal shift kosong atau tidak ada petugas yang berjaga di ruang tersebut. “Kedua, setiap jenazah atau pasien meninggal saat itu juga wajib diberikan identitas agar mudah diidentifikasi. Itulah langkah-langkah yang telah kami evaluasi dari internal,” kata Bima, Selasa (5/1/2021). Terkait insiden yang sempat viral itu, Bima mengaku jika jumlah perawat di RSUD Kota Bogor memang sangat minim karena ada kecenderungan beberapa perawat harus beristirahat dan menjalani isolasi lantaran terpapar Covid-19. “Ketika saya cek memang jumlah perawat di RSUD sangat minim sekali karena ada kecenderungan perawat terpapar covid-19,” akunya. Tak hanya itu, Bima juga meminta kejadian serupa agar tidak terulang kembali. (B. Supriyadi) Bagi Halaman
BACA JUGA :  Ditinggal Ibu Menyapu, Bocah di Makassar Terjebak Mesin Cuci
============================================================
============================================================
============================================================