BOGOR TODAY – Meskipun berada di tengah perkotaan, siapa sangka jika warga Perumahan Bumi Menteng Asri di RT01/19 Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat berhasil membudidayakan berbagai jenis ikan dengan memanfaatkan aliran sungai kecil sepanjang 200 meter. Koordinator pengelolaan taman girly (pinggir kali, red), Ali Arsyad menyebut hal itu berawal kepedulian warga yang melihat aneka sampah dan lumpur memadati aliran air sehingga menimbulkan pemandangan yang kurang indah. Lalu munculah sebuah gagasan untuk menormalisasi aliran Sungai Cidepit dengan melakukan bersih-bersih sungai dan membuat sekatan untuk menjaring sampah yang mengalir ke area tersebut. “Kita gaungkan kepada warga, dan mereka menyambut dengan baik. Pada awalnya kita belum terpikir akan menebar ikan. Tapi yang terpenting airnya bersih dahulu,” ucap Ali, Rabu (13/1/2021). Setelah bersih, sambung Ali tercetuslah ide untuk memelihara ikan. Namun dirinya saat itu masih meragukan kadar air yang berada di sungai itu. Karena tekad yang kuat ia berkonsultasi dengan ahli di bidangnya “Ternyata setelah diuji coba hingga berhari-hari ikan ikan tersebut masih tetap bertahan hidup dan tumbuh besar. Awalnya kami tebar kurang lebih 400 ekor ikan. Setelah itu masing-masing warga turut berpartisipasi menebar sekitar kurang lebih 3.500 ekor. Hal itu juga sebagai edukasi agar maayarakat tidak membuang sampah sembarangan,”katanya. Tak puas sampai situ saja, kemudian bermunculan berbagai inisiasi dan program yang membuat warga sekitar bergerak. Diantaranya adalah tempat tanaman obat keluarga atau taman toga, taman hidroponik, sayur mayur, buah-buahan, pengolahan sampah dan pupuk dengan magot serta pembuatan pupuk kompos dari daun kering, pupuk cair hingga pembuatan lukisan 3D dengan tema Bogor tempo dulu. Untuk tanaman obat, sayur mayur dan buah buahan warga memanfaatkan lahan tidur yang sudah tidak produktif atau sedang tidak digunakan. Bambang Sulistianto, Ketua RT 02 menyebut bahwa diwilayahnya dibuat tempat sebagai sarana menanam masyarakat sekitar. “Tujuannya adalah sebagai tempat untuk bersilaturahmi dan saling bergotong royong menjaga lingkungan,” sebutnya. Dilokasi yang sama, Roni Ketua RT04 mengatakan bahwa untuk mempercantik lingkungannya ia melukis 3 dimensi di beberapa titik. Kata dia, bahwa lukisan itu muncul lantaran dirinya berkeinginan untuk memberikan edukasi tentang bagaimana kondisi Bogor tempo dulu. “Karena generasi yang akan datang itu awam tentang Bogor masa lalu selanjutnya bagaimana kita lingkungan Bumi Menteng Asri (BMA) ini khusunya RW 19 kita sedang melakukan penataan,” akunya. Untuk lukisan itu, Roni tak sendiri namun dilakukan oleh para ibu-ibu warga sekitar sebagai ajang silaturahmi “Sebagai daya tarik kita juga bikin lukisan lukisan ini atau lukisan mural, nah yang buat ada ibu ibu juga jadi kita kasih sketnya, nanti ibu-ibu juga yang membanntu mewarnai terus ada beberapa spot kita bikin Bogor tempo dulu,” tutupnya. (B. Supriyadi/Affa-MG) Bagi Halaman
BACA JUGA :  Marsinah, Aktivis yang Tewas Misterius saat Perjuangkan Hak Buruh
============================================================
============================================================
============================================================