Gasing permainan tradisional yang kian asing di tangan anak-anak sekarang
Gasing permainan tradisional yang kian asing di tangan anak-anak sekarang.

BOGOR-TODAY.COMGasing atau juga disebut Gangsing merupakan permainan tradisional yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali. Selain merupakan mainan anak-anak hingga orang dewasa, gasing juga digunakan untuk berjudi dan ramalan nasib.

Melansir wikipedia.org, Gasing sendiri berasal dari dua suku kata, yaitu Gang dan Sing. Dimana Gang memiliki arti lorong atau lokasi lahan dan Sing memiliki arti Suara. Dalam arti sederhananya, Gasing ini memiliki arti sebuah permainan.

Meski, masih simpang siur, para arkeolog memperkirakan, gasing sudah dimainkan oleh manusia sejak 3.500 tahun sebelum masehi.  Sampai saat ini, belum ditemukan artefak atau naskah kuno yang membahas tentang masuknya gasing ke Indonesia.

Meski begitu, gasing sudah bisa ditemukan di setiap pulau di Indonesia. Bahkan, masyarakat di berbagai pulau itu punya cerita yang berbeda-beda tentang masuknya gasing ke Nusantara.

BACA JUGA :  Cemilan Gurih dengan Ketan Bakar Telur, Dikmat Disantap Bersama Kopi

Masyarakat di Kepulauan Riau percaya, bahwa gasing sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, bahkan jauh sebelum itu. Masyarakat Jawa Barat juga mengatakan, bahwa gasing sudah ada sebelum kemerdekaan. Begitu juga dengan masyarakat Sulawesi, mereka percaya bahwa gasing sudah ada di Nusantara sejak tahun 1930-an (sebelum kemerdekaan).

Namun para arkeolog telah menemukan benda yang mirip dengan gasing, di Kota Tua Ur (sekarang Muqayyar). Kota ini berada 300 kilometer di sebelah tenggara Baghdad, Irak. Benda yang mirip dengan gasing itu terbuat dari tanah liat. Selain di Baghdad, para arkeolog juga menemukan benda yang menyerupai gasing di Yunani, Tiongkok, dan Mesir.

Bahan dasar

Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, meski sering dibuat dari bahan plastik, atau bahan-bahan lain. Kayu diukir dan dibentuk hingga menjadi bagian badan gasing. Tali gasing umumnya dibuat dari nilon, sedangkan tali gasing tradisional dibuat dari kulit pohon. Panjang tali gasing berbeda-beda bergantung pada panjang lengan orang yang memainkan.

BACA JUGA :  Pemkab Bogor-Kadin Hadirkan Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi Bagi Tenaga Kerja

Ragam nama

Sejumlah daerah memiliki istilah berbeda untuk menyebut gasing. Masyarakat Jawa Barat dan DKI Jakarta menyebutnya gangsing atau panggal. Masyarakat Lampung menamainya pukang, warga Kalimantan Timur menyebutnya begasing, sedangkan di Maluku disebut Apiong dan di Nusa Tenggara Barat dinamai Maggasing.

Hanya masyarakat Jambi, Bengkulu, Sumatra Barat, Tanjungpinang dan Kepulauan Riau yang menyebut gasing. Nama maggasing atau aggasing juga dikenal masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan. Di daerah Lombok disebut gansing. Sedangkan masyarakat Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara mengenal gasing dengan nama Paki. Orang Jawa Timur menyebut gasing sebagai kekehan. Sedangkan di Yogyakarta, gasing disebut dengan dua nama berbeda. Jika terbuat dari bambu disebut gangsingan, dan jika terbuat dari kayu dinamai pathon.(net)

Bagi Halaman
======================================
======================================
======================================