Di daerah Bandung, Dongkal dikenal dengan nama awug. Dongkal memiliki adonan dasar yang sama dengan adonan kue putu, yaitu tepung beras dan gula aren. Namun, dongkal yang telah matang memiliki tekstur yang lebih kenyal dibandingkan kue putu.

Dongkal juga berwarna putih karena tidak diberikan campuran warna hijau dari daun suji seperti pada putu.

Cara pembuatannya

Dongkal mempunyai ciri khas dalam hal pembuatannya. Jika kue putu biasanya dibuat dalam cetakan potongan bambu atau pipa, dodongkal dikukus menggunakan kukusan berbahan anyaman bambu berbentuk kerucut, dalam bahasa Sunda disebut Aseupan.

Lalu dimasukkan ke alat pengukus khas tradisional Sunda, yang disebut seeng. Umumnya, seeng berbentuk dandang, tetapi bagian tengahnya meramping sementara bagian leher dan dasarnya lebih lebar. Dengan bentuk seperti ini, uap yang dihasilkan bisa tetap berada di dalam dandang sehingga dodongkal senantiasa hangat.

BACA JUGA :  Sampaikan Rekomendasi LKPJ Bupati Bogor Tahun 2023, Pj. Bupati Bogor Bersama DPRD Kabupaten Bogor Gelar Rapat Paripurna 

Dodongkal yang telah matang akan menghasilkan warna ‘belang-belang’ hasil kombinasi lapisan berulang tepung beras dan gula aren.

Dodongkal yang sudah matang kemudian dituangkan dalam bentuk seperti nasi tumpeng, lalu dipotong-potong menjadi beberapa bagian supaya mudah dinikmati.

Kandungan gizi

Bagi penggemar makanan yang manis, Dodongkal  merupakan pilihan yang tepat. Karena Dodongkal mengandung energi sebesar 7 kilokalori, protein 1,3 gram, karbohidrat 15,8 gram, lemak 0,9 gram, kalsium 0,01 miligram, fosfor 0 miligram, dan zat besi 0,2 miligram. Selain itu di dalam Dodongkal juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0 miligram dan vitamin C 0 miligram.

BACA JUGA :  Kebakaran di Sumedep Hanguskan Gudang Pabrik Mebel

Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 40 gram Dodongkal, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 persen.

Di Bogor, untuk menemukan kudapan ini dapat para pemburu kuliner  tinggal mengarah ke gerbang utama Kebun Raya Bogor. Nah, di seberang gerbang utama, akan menemukan Jalan Suryakencana.

Berbeloklah menyusuri jalan tersebut hingga tiba di ujung Jalan Suryakencana. Di ujung jalan tersebut, mengarahlah ke Gang Aut yang ada di sebelah kanan. Setelah itu, tinggal mencari gerobak milik Mang Aep yang berada di sisi jalan. (net)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================