Menelisik Kekayaan Alam Goa Lalay

BOGOR-TODAY.COM, BOGOR Terletak di Kampung Babakan Liud RT 01/010, Desa Kalongliud, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, sebuah kekayaan alam berupa goa yang dikenal masyaraka sekitar dengan nama ‘goa lalay’ (Goa Kelelawar,red). Goa yang tak jauh dari permukiman warga yang dihuni ribuan kelelawar di dalamnya itu kini jadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat sekitar Desa Kalongliud.

Goa
Tim dari Cagar Budaya dan Disbudpar Kabupaten Bogor, tengah melakukan penelitian Goa Lalay yang berada di Desa Kalongliud, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.

Pasalnya, genap beberapa hari lalu lokasi tersebut dikunjungi tim dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor serta dari tim Balai Cagar Budaya guna melakukan upaya mendapatkan data atau informasi (assessment) terkait kekayaan alam yang ada di wilayah desa tersebut.

BACA JUGA :  Bakwan Jagung Udang, Menu Makan Sederhana yang Praktis

“Goa Lalay itu, dari saya lahir memang sudah ada dan terkenal dimasyarakat Desa Kalongliud,” ujar Kepala Desa (Kades) Kalongliud, Jani Nurjaman, Jumat (18/2/2022).

Jani menerangkan, Kedatangan tim dari Kadisbudpar Kabupaten Bogor beserta Balai Cagar Budaya itu untuk meninjau beberapa lokasi yang dianggap sebagai potensi kekayaan alam dan juga potensi yang memiliki nilai-nilai sejarah dan budaya yang ada di desa tersebut yakni, goa malay, makam Keramat Buyu Santri dan lainnya.

“Kemarin kita nemuin tim dari Kadisbudpar dan Balai Cagar Budaya ke goa lalay di blok Siliwangi, saya juga baru pertama kali masuk dan subhanallah di dalam itu sangat indah,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Wilayah Garut Diguncang Gempa M 6,5, Getaran Terasa Hingga Bogor

Lanjut Jani, dirinya yang ikut mendampingi tim yang melakukan assessment kedalam goa tersebut baru masuk hingga kedalaman 10 meter, dimana dalam goa tersebut terdapat banyak lorong yang diperkirakan lebih dari 7 pintu yang entah dari samping kiri kanan, depan belakang, atas dan bawah ada.

“Didalamnya banyak lorong pintu dan sungguh banyak kelelawar dari mulai dinding bahkan tanah yang diinjak banyak kotoran binatang tersebut. Untuk hasil assessment sementara sih yang disampaikan tim ke kita, jenis bebatuan yang ada didalam itu semacam batu karang yang diperkirakan terbentuk dijaman yang jauh terlampau,” ungkapnya. (Didin/CR)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================