Hidup Kembali
Ilustrasi jenazah.

BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Baru baru ini, warga Kampung Pamoyanan Sari RT02/01 Kelurahan Ranggamekar, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor dihebohkan dengan cerita tentang jenazah perempuan berusia 24 tahun yang mendadak hidup kembali. Meski sempat mendapat perawatan medis namun akhirnya ia meninggal lagi.

Melansir halodoc.com, dalam dunia medis, fenomena “bangkit” dari kematian ini bukan lagi hal yang asing, meski kasusnya terbilang langka. Kemungkinan penyebabnya selalu sulit ditentukan. Namun, salah satu kondisi yang menjelaskan fenomena ini adalah Lazarus syndrome.

Apa itu Lazarus Syndrome

Mengutip laman Medical News Today, Lazarus syndrome didefinisikan sebagai kembalinya sirkulasi spontan (return of spontaneous circulation/ROSC) yang tertunda setelah CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) dihentikan. Artinya, seseorang yang dinyatakan meninggal setelah detak jantungnya terhenti, kembali mengalami aktivitas jantung yang mendadak.

Nama Lazarus syndrome sebenarnya diambil dari kisah dalam kitab suci, tentang seseorang bernama Lazarus, yang dibangkitkan lagi setelah 4 hari meninggal.

BACA JUGA :  Para Ibu Wajib Tahu, Ini Dia 10 Makanan Mengandung Zat Besi yang Baik Anak

Menurut keterangan dalam laporan yang dipublikasikan pada Journal of The Royal Society of Medicine, kasus Lazarus syndrome pertama kali dilaporkan pada 1982. Hingga kini, tercatat setidaknya 38 kasus Lazarus syndrome yang dilaporkan.

Laporan yang dibuat oleh Vedamurthy Adhiyaman dan rekannya pada 2007 itu mengungkapkan, sekitar 82 persen dari kasus Lazarus syndrome hingga saat ini disebabkan oleh ROSC yang terjadi 10 menit setelah CPR dihentikan. Lalu, 45 persen di antaranya mengalami pemulihan neurologis yang baik.

Apa Penyebab Lazarus Syndrome?

Hingga artikel ini ditulis, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan terjadinya Lazarus syndrome. Namun, para ahli menduga bahwa sindrom ini terjadi akibat penumpukan tekanan di dada, akibat CPR. Akhirnya, ketika CPR dihentikan, tekanan secara bertahap dilepaskan dan jantung kembali bekerja.

Sementara itu, teori lain menyatakan bahwa Lazarus syndrome kemungkinan terjadi akibat tindakan obat tertunda, yang digunakan sebagai bagian dari upaya resusitasi, seperti adrenalin. Jadi, ada kemungkinan bahwa obat yang disuntikkan melalui vena perifer tidak terpusat karena aliran balik vena yang terganggu. Lalu, ketika aliran balik vena membaik setelah hiperinflasi dinamis, sirkulasi dapat kembali.

BACA JUGA :  Minuman Segar, Es Doger Khas Betawi untuk Buka Puasa yang Nikmat

Selain itu, masih banyak teori lain yang diusulkan sebagai penyebab dari Lazarus syndrome, seperti hiperkalemia misalnya. Namun, karena kasus Lazarus syndrome masih sangat sedikit yang dilaporkan, cukup sulit untuk mengungkap mekanisme pasti di balik kondisi ini.

Lazarus Syndrome Bisa Terjadi karena Kesalahan

Selain mengulik berbagai kemungkinan penyebab Lazarus syndrome, ada juga pendapat menarik bahwa sebenarnya fenomena ini terjadi karena kesalahan dalam menyatakan kematian seseorang.

Jika menengok ke belakang, pada 2014, ada laporan tentang seorang wanita berusia 80 tahun yang telah “dibekukan hidup-hidup” di kamar mayat rumah sakit, setelah salah dinyatakan meninggal.

============================================================
============================================================
============================================================