BOGOR-TODAY.COMMinum oralit diyakini membantu mempertahankan rasa kenyang dan menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.  Lantas, benarkah oralit dapat membuat seseorang lebih kuat menjalankan puasa? Simak penjelasan berikut ini.

Oralit disebut juga dengan terapi rehidrasi oral dan oral rehydration salts (ORS). Oralit memiliki dua zat penting, yaitu elektrolit (garam) dan karbohidrat (dalam bentuk gula).

Karena kedua kandungan tersebut, oralit biasa digunakan untuk menggantikan garam dan mineral yang hilang dari tubuh atau ketika mengalami dehidrasi akibat oleh gastroenteritis, diare, atau muntah.

Takaran garam dan gula dalam oralit telah disesuaikan dengan kebutuhan tubuh untuk mengatasi dehidrasi.

Produk oralit tersedia dalam bentuk sachet (bubuk), tablet, ataupun dalam bentuk minuman. Oralit juga dijual bebas di apotek dan tersedia dalam berbagai rasa.

Karena kedua kandungan tersebut, oralit biasa digunakan untuk menggantikan garam dan mineral yang hilang dari tubuh atau ketika mengalami dehidrasi akibat oleh gastroenteritis, diare, atau muntah.

Takaran garam dan gula dalam oralit telah disesuaikan dengan kebutuhan tubuh untuk mengatasi dehidrasi.

BACA JUGA :  Cemilan Gurih dengan Ketan Bakar Telur, Dikmat Disantap Bersama Kopi

Produk oralit tersedia dalam bentuk sachet (bubuk), tablet, ataupun dalam bentuk minuman. Oralit juga dijual bebas di apotek dan tersedia dalam berbagai rasa.

Melansir klikdokter.com, Minggu (10/4/2022) dr. Theresia Rina Yunita, mengatakan bahwa kandungan zat di dalam oralit memang dapat membantu tubuh kenyang dan terhidrasi lebih lama saat puasa.

“Namun, kembali lagi pada kondisi masing-masing orang. Ada yang waktu pengosongan lambungnya cepat, ada pula yang lebih lama sehingga hasil yang didapat saat mengonsumsi oralit pada waktu sahur akan berbeda-beda,” ucap dr. Theresia.

Sementara, biospace.com, menuliskan jika minum cairan oralit telah lama digunakan umat muslim yang berpuasa, khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah dengan udara atau cuaca panas.

Menjalani ibadah puasa di wilayah panas dan kering berisiko tinggi menyebabkan dehidrasi. Oleh karena itu, mereka membutuhkan cairan tambahan yang dapat mencegah dehidrasi seperti oralit.

Sebab ketika tingkat hidrasi optimal tidak bisa dipertahankan, konsumsi air saja tidak akan cukup menggantikan cairan tubuh yang hilang selama puasa. Tingkat hidrasi optimal umumnya melibatkan keseimbangan elektrolit dan garam.

BACA JUGA :  Pemkab Bogor Kebut Proses Pemanfaatan Rest Area Gunung Mas Puncak 

Oleh karena itu, untuk mengembalikan hidrasi tubuh selama puasa, Anda memerlukan air yang mengandung glukosa, natrium, dan elektrolit. Kandungan tersebut tersedia di dalam minuman oralit.

Menurut dr. Theresia, mengonsumsi oralit dalam jumlah tidak berlebihan, misalnya 1-2 saset saat sahur atau sesuai dosis di kemasan, masih aman bagi kesehatan.

Namun, jika dikonsumsi berlebihan padahal tubuh tidak kekurangan elektrolit atau tidak mengalami dehidrasi selama puasa, hal itu justru berbahaya. Minum oralit berlebihan dapat menyebabkan kadar elektrolit dalam tubuh lebih tinggi dari ambang normal.

Kelebihan elektrolit dapat memicu efek samping mual dan muntah ringan. Efek samping ini sebenarnya dapat diatasi dengan mengurangi takaran oralit yang Anda minum. Akan tetapi, bila efek ini berlangsung lama atau memburuk, sebaiknya segera hubungi dokter. (*)

Bagi Halaman
======================================
======================================
======================================