Satu keluarga
Bawa Slongsong Bom, Satu Keluarga Diamankan Petugas Bandara. Foto : odditycentral.com

BOGOR-TODAY.COM, TEL AVIVSatu keluarga asal Amerika, baru-baru ini membuat heboh para calon penumpang Bandara Internasional utama Israel Ben Gurion di Tel Aviv. Betapa tidak, keluarga yang enggan di publish identitasnya itu menunjukan selongsong bom yang masih aktif  saat menjalani pemeriksaan di bandara.

Kepada petugas, mereka berdalih membawa selongsong bom yang diyakini berasal dari perang Israel-Suriah tahun 1967 itu merupakan sebagai suvenir dalam kunjungannya ke Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Seperti diketahui, Dataran Tinggi Golan dihantam oleh bom berat dan artileri selama Perang Enam Hari, dan persenjataan yang belum meledak selama beberapa dekade masih ditemukan secara berkala.

Melansir odditycentral.com, Rabu (4/5/2022) saksi mata di bandara, pria itu hanya mengeluarkan benda itu dari ranselnya dan menunjukkannya kepada petugas keamanan, untuk menanyakan apakah itu bisa dimasukkan ke dalam koper.

BACA JUGA :  Menu Makan Malam dengan Nasi Goreng Jamur yang Lezat dan Bikin Nagih

Mengetahui, benda itu sebuah bom yang masih aktif, seorang petugas keamanan lainnya memerintahkan agar benda bongkahan bom itu agar dibersihkan terlebih dahulu, akan tetapi para penumpang di bandara justru mendengar perintah adanya penembakan teroris.

Seketika itu, para calon penumpang terlihat panik, bahkan dari video yang beredar orang-orang berteriak dan melarikan diri dari area tersebut atau hanya berbaring di lantai, menunggu bahaya berlalu.

“Saya berada di bandara menunggu satu jam dalam antrean sampai saya tiba di konter check-in, dan tiba-tiba pada radius lima meter orang mulai melarikan diri dan meninggalkan barang bawaan,” kata seorang pemuda.

BACA JUGA :  Ternyata Daun Salam Miliki Banyak Manfaat untuk Kesehatan Tubuh, Simak Ini

“Ketakutannya adalah ada seseorang yang membawa peluru, seketika itu juga saya meyelamatkan diri, hingga saya tersandung pada ban berjalan dan terbang sejauh enam meter.” Tambah pemuda itu.

Cangkang bom yang tidak meledak diyakini berasal dari perang Israel-Suriah tahun 1967. Dataran Tinggi Golan dihantam oleh bom berat dan artileri selama Perang Enam Hari, dan persenjataan yang belum meledak selama beberapa dekade masih ditemukan secara berkala.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,  mereka diperiksa untuk dimintai keterangan. Petugas memutuskan, bahwa mereka tidak bersalah, hingga akhirnya diizinkan untuk pulang. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================